Jakarta, 7 Januari 2014 – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka merah di 4.206 tertekan oleh kinerja Wall Street yang jatuh 3 hari berturut-turut. Ketiadaan sentimen positif baik dari dalam maupun luar negeri membuat kenaikan IHSG di akhir tahun 2013 tidak dapat dipertahankan.
Pasar saham Wall Street jatuh 3 hari berturut-turut setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) tidak menunjukkan indikator pertumbuhan maupun pelemahan. Data tersebut menunjukkan adanya perlambatan di sektor jasa tapi ada kenaikan industri manufaktur. Padaha di akhir tahun 2013, Wall Street ditutup dengan kinerja terbaik dalam 15 tahun terakhir didukung oleh data kepercayaan konsumer yang positif.
Sementara IHSG di hari terakhir sebelum penutupan 2013 mencetak kenaikan 1,45% dan ditutup pada level 4. 274,18. Kenaikan tersebut diikuti dengan hari pertama perdagangan tahun 2014 yang mencapai 1,24%. Namun penurunan 3 hari terakhir ini telah membawa IHSG kembali ke level sebelum kenaikan dengan likuiditas yang terus menerus melemah.
Indeks yang tertekan cukup dalam pada awal tahun 2014 adalah indeks agrikultur, pertambangan, dan keuangan. Sementara sektor yang mencatat kinerja baik adalah indeks aneka industri.
AFN hendak kembali merekomendasikan beberapa point yang telah disampaikan pada Economic & Market Outlook 2014 yang diadakan tanggal 18 Desember 2013 yang lalu.
- Saham energi telah tertekan selama 3 tahun berturut-turut, sementara aset perusahaan masih bernilai. Pendapatan beberapa perusahaan energi terutama batubara, selama 3 kuartal terakhir makin membaik walaupun belum diikuti labanya, menjadi indikasi bahwa perusahaan sudah menemukan strategi yang baik untuk memperkuat bisnisnya. Karenanya, katalis yang sedikitpun pada sektor ini dapat mendorong kinerja saham energi ke tingkat yang lebih baik. Untuk itu investor sudah perlu mengkoleksi saham-saham sektor ini di dalam portofolionya.
- Kinerja positif IHSG selama 3 tahun belakangan ini didorong oleh pergerakan saham-saham lapis kedua. Perhatian yang lebih banyak kepada saham-saham ini dari investor-investor yang sophisticated akan memberikan dorongan positif kepada harga. Karenanya saham-saham lapis kedua yang memiliki fundamental baik dapat dimanfaatkan oleh investor yang memiliki horizon investasi menengah panjang. Walau demikian, risiko likuiditas perlu menjadi perhatian investor.
- Sektor barang konsumen juga dapat menjadi perhatian seiring dengan mengalirnya uang yang lebih banyak di tahun pemilu ini. Akan tetapi saham-saham barang konsumen yang berkapitalisasi tinggi dan memiliki produk-produk terkenal sudah cukup mahal harganya. Investor perlu melirik kepada saham-saham barang konsumen yang masih baru, memiliki ceruk pasar yang baik, dan memiliki kinerja fundamental yang relatif baik.