Jakarta, 26 Februari 2014 – PT Multipolar Technology Tbk
(MLPT) mencatatkan kenaikan laba bersih 87% karena pertumbuhan beban pokok
penjualan yang lebih kecil daripada pertumbuhan penjualan, serta kenaikan
signifikan penghasilan lain-lain.
Laba bersih Multipolar naik 87%
menjadi Rp 56,70 miliar dari tahun 2012 sebesar Rp 30,25 miliar. Ini menaikkan
pula laba bersih per sahamnya menjadi Rp 30,24/ lembar dibandingkan tahun 2012
sebesar Rp 16,13%. Rasio harga atas laba dengan harga Rp 1.015 masih cukup
tinggi yaitu 33,56 kali.
Laba ini didorong hanya dengan
pertumbuhan pendapatan 13%, yaitu menjadi Rp 1,51 triliun dari sebelumnya Rp
1,34 triliun. Karenanya marjin laba bersih naik jadi 3,8% dari sebelumnya 2,3%.
Kenaikan laba yang lebih tinggi
daripada kenaikan pendapatan ini salah
satunya disebabkan oleh pertumbuhan biaya pokok penjualan yang lebih kecil
daripada pertumbuhan pendapatan. Ini terlihat dari kenaikan marjin laba kotor
jadi 11,4% dari sebelumnya 10,4%. Ini dikontribusikan oleh segmen jasa teknologi
yang kenaikan biaya pokoknya hanya 16% sementara kenaikan pendapatannya
mencapai 27%.
Selain itu penghasilan lain-lain
yang naik menjadi Rp 18,11 miliar dari sebelumnya Rp 4,77 miliar juga merupakan
faktor penumbuh laba yang signifikan. Tidak dijelaskan penghasilan lain-lain
berasal dari mana.
Walaupun kenaikan laba bersih
signifikan, tetapi rasio imbal hasil atas ekuitas (ROE) malah turun 13,6% dari
sebelumnya 17,0%. Hal ini disebabkan karena kenaikan ekuitas yang cukup tinggi
setelah penawaran umum perdana pada tanggal 8 Juli 2013. Dana dari penawaran
ini digunakan untuk belanja modal (28%), pembayaran utang kepada pemegang saham
(26%), dan sisanya modal kerja (46%).
Dana IPO yang sudah direalisasikan
per Desember 2013 adalah 53,1% untuk belanja modal sebesar Rp 26,55 miliar,
100% pembayaran utang kepada pemegang saham sebesar Rp 46,5 miliar, dan 100% modal
kerja sebesar Rp 80,82 miliar.
Penerimaan modal dari penawaran ini
mencapai Rp 180 miliar dan membuat posisi kas naik jadi Rp 231,48 miliar dari
sebelumnya hanya Rp 178,73 miliar. Total aset naik menjadi Rp 1,25 triliun dari
Rp 1 triliun. Utang jangka pendek naik
jadi Rp 660,88 miliar, tetapi utang jangka panjang turun dari Rp 142,02 miliar.
Utang jangka panjang turun disebabkan oleh dibayarnya utang kepada pemegang
saham terbesar, PT Multipolar Tbk (MLPL).