Jakarta, 22 Agustus 2014 – PT Multi
Agro Gemilang Plantations, Tbk (MAGP) baru saja merilis laporan keuangannya. Multi
Agro mencatatkan peningkatan signifikan pada pendapatan, akan tetapi melaporkan
rugi bersih sampai dengan Rp 10,69 miliar atau Rp 1,19/ saham. Kerugian ini
disebabkan oleh besarnya beban keuangan yang dibayarkan perusahaan.
Pendapatan Multi Agro naik sampai
275,4% menjadi Rp 72,30 miliar di semester I-2014 dibandingkan Rp 19,26 miliar
di periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh kemampuan perusahaan
yang kini dapat memproduksi minyak sawit mentah sebesar Rp 65,04 miliar dan
inti sawit sebesar Rp 7,26 miliar dibandingkan nol di tahun lalu. Tahun lalu perusahaan
hanya mampu melakukan penjualan tandan buah segar (TBS).
Sebagian besar pendapatan itu
berasal dari penjualan ke PT Multi Mas Nabati Asah, anggota grup Wilmar sebesar
Rp 45,65 miliar. Selain itu ada juga penjualan kepada PT Innowangsa Oils &
Fats sebesar Rp 16,39 miliar.
Beban pokok pendapatan sayangnya
naik lebih cepat daripada peningkatan pendapatan karena adanya pembelian dari
pihak ketiga sebesar Rp 61,70 miliar. Perusahaan mengakui bahwa sampai saat ini
perusahaan tengah fokus pada pembenahan internal dan untuk sementara masih
belum melakukan penambahan tanaman baru. Apabila perusahaan tidak dapat memasok
pabrik kelapa sawitnya dengan tanaman sendiri maka ditengarai beban pokok yang
jumlahnya raksasa ini akan terus menekan laba perusahaan.
Ditambah lagi dengan peningkatan
signifikan pada beban bunga perusahaan menjadi Rp 9,61 miliar dari sebelumnya
hanya Rp 413,76 miliar. Peningkatan beban bunga ini dikarenakan meningkatnya
sewa pembiayaan dari beberapa perusahaan pembiayaan termasuk PT Clipan Finance
Indonesia, Tbk. Beban bunga rata-rata dari perusahaan pembiayaan ini adalah 16%.
Sewa pembiayaan dari perusahaan pembiayaan lainnya, entah mengapa, tidak
disebutkan di dalam laporan keuangan ini.
Sejak awal semester kedua, saham
Multi Agro berkode MAGP tertekan di harga terendah, Rp 50, dengan likuiditas
yang nyaris tidak ada.