Jakarta, 19 Desember 2014 – Industri
konstruksi infrastruktur serta industri terkait akan meraup banyak potensi
pendapatan, khususnya dengan fokus dan niat pemerintah Jokowi yang sangat kuat
untuk memperkuat segi infrastruktur. PT Wijaya Karya (Persero), Tbk (WIKA), PT
PP (Persero), Tbk (PTPP) dan PT Acset Indonusa, Tbk (ACST) naik tinggi dalam 3
hari ini.
Perspektif infrastruktur yang dianut
oleh pemerintah baru memberikan arahan bagi rencana jangka panjang
infrastruktur yang pada saat ini akan menjadi sentiment positif bagi
perusahaan-perusahaan pembangun infrastruktur. Secara umum, pemerintahan baru
ingin menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian
jangka panjang, termasuk kawasan industri baru, transportasi terintegrasi,
pembangunan daerah-daerah tertinggal.
Hal ini nyata di dalam
pernyataan-pernyataan yang paling singkat sekalipun. Menteri Perhubungan,
Ignatius Jonan, misalnya yang menegur Angkasa Pura II karena hanya membangun
ekstension dari bandara yang cukup untuk beberapa tahun saja. Bandara harus
dibangun untuk jangka waktu 25 tahun, katanya. Ini adalah perspektif yang akan
membuat banyak proyek infrastruktur dimulai dan diselesaikan dalam tahun-tahun
ini.
Selain itu, Kementerian Pembangunan
Umum menyiapkan dana Rp 10 triliun untuk sektor perumahan di 2015 yang bersumber
dari berbagai program dan lembaga lain di luar Kementerian, termasuk APBN
Kementerian Keuangan, APBN Kementerian PU, dan dana kelolaan lembaga sosial Negara
yang dialokasikan untuk bantuan perumahan.
Kedua, Presiden Joko Widodo berjanji
akan memulai kajian pembangunan rel kereta api di Papua pada 2015 dan diharapkan
rampung dalam 6 bulan dan segera dilanjutkan dengan pembangunannya pada
semester II-2015. Pembangunan rel kereta api ini akan mempermudah logistik di
Papua yang pada gilirannya akan menekan tingginya harga-harga barang kebutuhan
di Papua dan meningkatkan produktivitas ekonomi daerah tersebut.
Paralel dengan itu, Presiden juga
menyatakan akan mulai melaksanakan pembangunan jalan lintas Sumatera.
Ketiga, pembangunan di daerah-daerah
perbatasan akan diserahkan kepada 4 kementerian. Ini akan membuat penggunaan
anggaran Rp 16 triliun lebih efektif dan termonitor dengan baik. Keempat
kementerian itu adalah Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan,
Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Keempat, Kementerian PU telah meminjam
anggaran Asian Development Bank (ADB) sebesar USD 250 juta untuk paket
pembentukan Core Team Consultants (CTC) Regional Roads Development Project
(RRDP). RDPP bertujuan untuk membangun jalan di empat propinsi yaitu 470 km di
Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Menanggapi ini, beberapa saham
konstruksi infrastruktur, seperti WIKA, PTPP, dan ACST sudah naik signifikan walaupun
adapula risiko Rupiah yang melemah dan mengakibatkan tingginya biaya bahan baku
pembangunan.
ACST: Pergerakan Saham |
PTPP: Pergerakan Saham |
WIKA: Pergerakan Saham |