Jakarta, 20 Januari 2014 – Panasonic
Corp dikabarkan akan menjual tiga pabrik perakitan chip di Asia Tenggara
termasuk di Indonesia kepada Singapore’s United Test and Assembly Center Ltd
(UTAC). Penjualan ini
ditargetkan akan selesai pada awal Februari 2014. Di Indonesia sendiri, emiten
PT Sat Nusapersada, Tbk (PTSN) sebagai satu-satunya emiten perakitan elektronik
telah mencatatkan pertumbuhan berturut-turut selama 3 tahun dan menunjukkan kinerja yang makin baik.
Selain tiga pabrik perakitan chip di
Asia Tenggara, Panasonic juga mempertimbangkan penjualan dua pabrik perakitan
lainnya di Shanghai and Suzhou, China. Bulan lalu Panasonic telah mengumumkan joint venture
dengan partner pengendali Tower Semiconductor
Ltd, sebuah perusahaan
perakitan chip Israel, yang akan mengambil alih tiga pabrik perakitan chip
Panasonic di Jepang.
Saham Tower langsung naik tajam di
New York setelah pengumuman pembelian ini . Tower melalui unit TowerJazznya akan
memegang 51% dari dari joint venture bersama Panasonic
Penjualan pabrik-pabrik ini dipicu
oleh kerugian bersih selama dua tahun berturut-turut sebesar US$ 15 miliar.
Divisi chip sendiri mencatat kerugian 20,5 miliar yen atau US$ 197 juta di
tahun ini.
PT Sat Nusapersada, Tbk (PTSN) telah
mengalami laba bersih positif selama 2 tahun terakhir setelah sebelumnya mengalami
rugi bersih. Akan tetapi di tingkat operasional, Satnusa masih mengalami rugi
usaha.
Walaupun perlahan-lahan, namun
kinerja Sat Nusapersada membaik. Rugi bersih yang tahun 2009 masih sangat besar, secara
bertahap ditekan sehingga kini sudah berpotensi menghasilkan laba bersih. Posisi
kas juga membaik dari Rp 6,63 miliar di akhir tahun 2011 kini sudah menjadi Rp
49,39 miliar. Aset yang sebelumnya terus menurun nilainya akibat penjualan,
kini meningkat kembali akibat pembelian mesin-mesin yang pada gilirannya
meningkatkan produksi dan produktivitas. Ditopang dengan arus kas operasional
yang makin membaik, diharapkan sebentar lagi Satnusa akan menjadi perusahaan
elektronik yang berkinerja baik seperti sebelum tahun 2008.
Salah satu strategi yang diambil
perusahaan adalah menawarkan layanan Electronic Manufacturing Services yang
terintegrasi yang dapat merampingkan proses rantai pasokan (supply chain) konsumen,
mengurangi waktu tunggu dan persediaan produksi, memberikan penghematan biaya
yang cukup besar.
Strategi lainnya adalah masuk ke beberapa
jenis produk sekaligus, memberikan portofolio yang seimbang antara
barang-barang elektronik yang sifatnya defensif dan bertumbuh sekaligus.
Konsumen Sat Nusapersada terdiri atas sektor jaringan dan peralatan komputer, peralatan
elektronik rumah tangga, produk telekomunikasi, dan elektronik otomotif.