Jakarta, 17 September 2014 – PT Wijaya
Karya Beton, Tbk (WTON) mengakuisisi 90% saham PT Citra Lautan Teduh,
perusahaan beton di Batam, Kepulauan Riau, dan sisanya, 10% saham, diambil oleh PT Wijaya
Karya (Persero), Tbk (WIKA). Total nilai akuisisi US$ 23,5 juta atau sekitar Rp
274,95 miliar. ASCEND mengapresiasi transaksi ini seiring dengan kemampuannya untuk
memperkuat posisi Wika Beton pemimpin pasar beton.
Citra Lautan memiliki kapasitas
terpasang sebanyak 100 ribu ton per tahun yang terdiri atas produk tiang
pancang dan pracetak beton lainnya. Mulai beroperasi tahun 1994, Citra Lautan
menjual prduknya di batam dan sekitarnya, termasuk Singapura, Johor (Malaysia),
dan Brunei Darussalam.
Pelanggan Citra Lautan termasuk
Exxon Chemical, Kementerian Pembangunan Brunei, PT Citra Tubindo, Tbk, PT
Pertamina, PT Riau Andalan Pulp & Paper dan PT Pelindo. Dengan pabrik di
tepi pantai dan dilengkapi dengan dermaga sendiri, biaya produksi dan
distribusi produk menjadi relatif murah.
Proses akuisisi ini telah rampung
pada 10 September 2014 antara Wika Beton dan Wika dengan perusahaan Korea serta
mitra lokalnya.
Wika Beton masih memiliki kas
internal sebesar Rp 1,13 triliun sampai akhir Juni lalu hasil dari penawaran
perdana sahamnya. Nilai Rp 247,46 miliar yang merupakan porsi Wika Beton dapat
dibayarkan perusahaan dengan kas tersebut mengingat memang penawaran perdananya
sebagian besar adalah untuk ekspansi.
Rencana penggunaan dana hasil IPO
Wika Beton termasuk pembangunan pabrik baru sebesar Rp 398,98 miliar yang baru
terpakai Rp 38,96 miliar di akhir Juni. Artinya masih ada sisa Rp 360,02 miliar
yang dapat digunakan untuk membiayai akuisisi ini.
Wika Beton paska IPO-nya langsung
mencatatkan pertumbuhan laba bersih 26% menjadi Rp 172,41 miliar didorong oleh
pertumbuhan pendapatan 13% menjadi sebesar Rp 1,68 triliun. Nilai pendapatan tersebut
secara 40% dari target tahun 2014 yaitu sebesar Rp 4,2 triliun.
Beberapa kontrak baru yang
didapatkan sampai tengah tahun termasuk untuk proyek tol Kualanamu di Sumatera
Utara, proyek infrastruktur migas di Kalimantan, pabrik Astra Honda Motor di
Jawa Barat, serta tol Cikampek-Palimanan. Total order book sampai Juni 2014
mencapai Rp 2,9 triliun termasuk carry over tahun lalu sebesar Rp 1,6 triliun.
Sebelumnya, Wika Beton melakukan
groundbreaking untuk pabrik kesepuluhnya di Lampung Selatan dengan kapasitas 700.000
ton per tahun. Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp 350 miliar dan akan menjadi
pabrik terbesar yang dimiliki oleh Wika Beton. Total dana Rp350 miliar akan
digunakan untuk peralatan dan
pemancangan sebesar Rp80 miliar, pembangunan pabrik
dengan dua jalur produksi tiang
pancang cylinder pile sekitar Rp230 miliar dan sisanya Rp40 miliar
untuk pembangunan dermaga yang
berdekatan dengan pabrik produksi beton.
Dengan penambahan pabrik kesepuluh
serta akuisisi Citra Lautan, maka kapasitas Wika Beton akan mencapai 2,8 juta
ton per tahun.