Jakarta, 7 November 2013 – PT Indofood Sukses Makmur, Tbk,
mendirikan perusahaan baru di bidang pelayaran bernama Boga Indah Pte.Ltd. di
bawah salah satu anak usahanya yaitu Pacsari Pte.Ltd. dengan modal US$ 100.000
atau ekuivalen sekitar Rp 1,1 miliar. Di Juli 2013 ini, Indofood juga sudah
mendirikan 1 perusahaan pelayaran di bawah Pacsari dengan nama Sari
Indah Pte. Ltd. yang bermodal
awal juga US$ 100.000.
Sebelumnya, Indofood juga memiliki
bisnis pelayaran melalui 6 anak usahanya, yaitu Pacsari Pte.Ltd, PT Pelayaran
Tahta Bahtera, PT Samudra Sukses Makmur,
Fame Sea Enterprise Inc, Special Sky Investments, dan Bountiful Pro.Ltd.
Pacsari berdomisili di Singapura, Tahta Bahtera dan Samudra di Jakarta, dan
sisanya di Virgin Islands. Semuanya dimiliki oleh Indofood sebanyak 100%.
AFN melihat pendirian perusahaan ini
merupakan salah satu upaya Indofood untuk mengamankan sistem logistiknya.
Dengan makin bertambahnya produk yang dihasilkan serta area yang dilayani, maka
logistik menjadi satu point yang makin krusial untuk menjaga pangsa pasar yang
sudah berhasil diraih.
Apalagi dengan posisi kas Indofood
yang sebesar Rp 14,99 triliun serta arus kas selama 9 bulan mencapai Rp 3,67
triliun, Indofood lebih dari mampu untuk menyisihkan sebagian dana untuk membangun
unit bisnis baru.
Di dalam 3
triwulan ini, Indofood mencatatkan pertumbuhan penjualan 10,5% menjadi Rp 41,28
triliun. Grup Consumer Branded Products (“CBP”) terus menjadi kontributor utama
dengan memberikan kontribusi sekitar 45% terhadap penjualan neto konsolidasi,
sedangkan Grup Bogasari, Agribisnis, Distribusi dan China Minzhong Food
Corporation Limited masing-masing memberikan kontribusi sekitar 26%, 20% , 8%
dan 1%.
Namun laba bersih turun 38,9%
menjadi Rp 3,67 triliun sehingga laba bersih per saham menjadi Rp 219/ lembar. Ini
dikarenakan naiknya beban gaji, upah dan imbalan kerja karyawan serta utilitas,
naiknya beban bahan baku, turunnya harga jual rata-rata pada Grup Agribisnis,
kenaikan beban pengangkutan dan penanganan serta promosi dan periklanan dan kerugian karena selisih
kurs.
Segera setelah pengumuman kinerja
keuangan ini, harga saham INDF turun dari sebelumnya Rp 7.450 menjadi Rp 6.300
dan baru naik lagi ke level Rp 6.700. Dengan harga Rp 6.700, maka rasio P/E
menjadi 23x dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) menjadi 2,6x.