Jakarta, 4 September 2014 – PT Asahimas
Flat Glass, Tbk (AMFG), manufaktur produk-produk kaca berkualitas, menyatakan
akan membangun pabrik kaca baru untuk memenuhi permintaan kaca dengan
spesifikasi khusus yang akan berlokasi di Cikampek. Pembangunan tersebut
bernilai signifikan, USD 154,94 juta, dan memiliki hubungan transaksi afiliasi dengan
salah satu pemiliknya, Asahi Glass Co. Ltd.
Asahi
Glass yang memiliki 43,86% saham perusahaan akan ditunjuk sebagai
kontraktor pembangunan pabrik baru tersebut terutama terkait dengan teknologi
industri kaca yang kompetensinya dimiliki oleh Asahi Glass. Nilai penunjukkan
itu adalah sebesar 48,5% dari nilai investasi atau USD 75,22 juta. Sisanya akan
dilakukan kontraktor tak terafiliasi yang dipilih dengan proses tender sesuai
dengan spesifikasi yang telah disetujui oleh perusahaan dan Asahi Glass.
Saat ini perusahaan telah memiliki 3
pabrik kaca untuk memproduksi kaca lembaran dan kaca otomotif. Total kapasitas
produksi kedua pabrik kaca lembaran yang berlokasi di Ancol dan Sidoarjo
mencapai 570.000 ton/tahun. Sementara kapasitas produksi pabrik kaca otomotif
di Cikampek mencapai 5 juta m2 per tahun.
Permintaan yang signifikan akan
kaca-kaca dengan spesifikasi khusus telah mendorong perusahaan untuk membangun
pabrik kaca dengan total kapasitas produksi 210.000 ton/ tahun di area seluas
68 ha di Cikampek.
Produk kaca yang akan dihasilkan
pada produk baru ini adalah produk kaca lembaran ramah lingkungan untuk gedung
tinggi, serta kaca lembaran untuk bahan baku kaca-kaca proses lanjut yang dapat
memenuhi model kaca otomotif yang makin aerodinamis, hemat energi dan ramah
lingkungan.
Investasi sebesar USD154,94 juta
tersebut akan dialokasi untuk investasi pada Engineering, Procurement and
Construction (EPC) sebesar 37%, dan sisanya untuk barang modal.
Pendanaan akan berasal dari kas
internal sebesar 30% atau sekitar USD 46,48 juta, dan sisanya dari pinjaman
bank. Per tanggal 30 Juni 2014, Asahimas
memiliki dana kas sebesar Rp 1,09 triliun atau sekitar USD 91,6 juta, jauh dari
cukup untuk membiayai pembangunan pabrik tersebut. .
Sementara rasio utang terhadap aset
masih sangat rendah yaitu 0,20 kali dan rasio utang terhadap ekuitas (DER) tercatat
0,25 kali. Peningkatan pinjaman sebesar USD 108,46 juta atau sekitar Rp 1,28
triliun akan meningkatkan rasio utang perusahaan menjadi 0,4 kali dan DER-nya
menjadi 0,68 kali.
Utang yang dicatatkan oleh
perusahaan pada saat ini tidak ada yang berbebab bunga. Oleh karena itu sampai
semester pertama, perusahaan tidak membayar beban bunga. Dengan pinjaman
eksternal untuk pembangunan pabrik ini, investor perlu bersiap untuk melihat
pembayaran bunga kepada bank.
ASCEND melihat bahwa pembangunan
pabrik ini menarik karena beberapa hal. Pertama, Asahimas mencatatkan
pertumbuhan selama 4 tahun berturut-turut
terutama tahun 2013 dan 2014. Pertumbuhan yang didorong oleh kenaikan
volume ini menunjukkan bahwa permintaan kaca signifikan di Indonesia. Kedua,
Asahimas membangun pabrik yang memproduksi kaca yang berbeda dengan yang kini
diproduksinya. Hal ini mengindikasikan
adanya strategi diversifikasi produk yang dapat memberikan daya tahan kepada
perusahaan di masa yang akan datang.
Ketiga, pemerintahan yang baru
diharapkan akan lebih pro bisnis ketimbang pro perilaku konsumtif. Karenanya
diharapkan insentif-insentif untuk produsen-produsen yang menggunakan bahan
bakar gas dan listrik namun memberikan lapangan pekerjaan yang
besar, akan menjadi fokus ekonomi ketimbang memberikan subsidi BBM kepada
konsumen akhir.