Jakarta, 29 Januari 2015 – PT Bank
Rakyat Indonesia, Tbk mencatatkan kenaikan laba bersih 13,6% karena pendapatan
bunga bersih naik 16,6%. Kinerja ini ditopang oleh kemampuan BRI untuk meningkatkan
simpanan nasabah sebesar 23,4%. Simpanan ini telah meningkatkan kredit yang
diberikan sampai 14,3%.
Laba bersih naik 13,6% menjadi Rp
24,24 triliun dari sebelumnya Rp 21,34 triliun karena peningkatan pendapatan
bunga bersih naik 16,6% menjadi Rp 51,44 miliar dari sebelumnya Rp 44,11 triliun
. Sebagian besar pendapatan bunga tersebut adalah dari bunga dan investasi
yaitu Rp 73,07 triliun , sementara sisanya, Rp 2,06 triliun adalah dari
pendapatan syariah.
Kinerja ini berhasil dicatatkan oleh
BRI karena perseroan berhasil menghimpun aset sampai ke pelosok Indonesia
khususnya sektor pertanian yang umumnya adalah nasabah mikro. Aset pada akhir
tahun 2014 menggembung 28,1% menjadi Rp 801,96 triliun yang terutama didorong
oleh kenaikan penyaluran kredit 14,3% menjadi Rp 479,21 triliun. Simpanan
nasabah berhasil ditarik untuk membiayai peningkatan aset ini sehingga naik 23,4%
menjadi Rp 622,32 triliun.
Sampai saat ini BRI diuntungkan mengandalkan
nasabah ritel dan binaan Usaha Kecil Menengah (UKM). Namun kredit sektor
perbankan akan tumbuh minimal 5% sampai 7% tahun depan, sedikit tersendat
karena direm oleh Bank Indonesia. Perlambatan ini berpotensi untuk menekan
pertumbuhan BRI ke depan, walaupun kini ia telah menjadi bank terbesar di tanah
air berdasarkan aset, melampaui PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (BMRI).
Kinerja lainnya dari BRI adalah keberhasilannya mengoptimalkan jaringan dan pemanfaatan teknologi terkini guna mendukung pertumbuhan bisnis perbankan, khususnya melalui transaksi e-channel dan e-banking. Keberhasilan tersebut membawa BRI meraup pendapatan berbasis komisi (fee based income) pada 2014 mencapai Rp 6,1 triliun.
Ke depannya BRI akan serius menggarap branchless banking yang akan meningkatkan potensi laba bank. Melalui perekrutan agen yang berlabel BRILink, BRI berharap bisa mengakuisisi 1,25 juta nasabah baru. Program branchless ini diharapkan akan dapat menyebar sampai ke 70 desa.
Kinerja lainnya dari BRI adalah keberhasilannya mengoptimalkan jaringan dan pemanfaatan teknologi terkini guna mendukung pertumbuhan bisnis perbankan, khususnya melalui transaksi e-channel dan e-banking. Keberhasilan tersebut membawa BRI meraup pendapatan berbasis komisi (fee based income) pada 2014 mencapai Rp 6,1 triliun.
Ke depannya BRI akan serius menggarap branchless banking yang akan meningkatkan potensi laba bank. Melalui perekrutan agen yang berlabel BRILink, BRI berharap bisa mengakuisisi 1,25 juta nasabah baru. Program branchless ini diharapkan akan dapat menyebar sampai ke 70 desa.