Jakarta, 6 Agustus 2014 – Indeks LQ45
yang dikeluarkan bulan Agustus 2014 dan berlaku sampai akhir Januari 2015
mencatat lima emiten baru dan mengeluarkan lima emiten. Tiga dari kelima emiten
baru memang memiliki pertumbuhan positif dan stabil sementara empat dari kelima
emiten yang dikeluarkan memiliki pertumbuhan negatif dibandingkan tahun
sebelumnya.
Kelima emiten yang baru masuk adalah
PT Aneka Tambang, Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia, Tbk (INCO), PT Matahari
Department Store, Tbk (LPPF), PT Surya Citra Media, Tbk (SCMA), dan PT Bank
Tabungan Negara, Tbk (BBTN). Sebenarnya Antam, Vale Indonesia, dan Bank BTN
sudah menjadi penghuni lama LQ45 namun sempat tercoret di indeks LQ45 per
Februari 2014.
Sementara kelima emiten yang keluar
adalah PT Sentul City, Tbk (BKSL), PT Malindo Feedmill, Tbk (MAIN), PT Surya
Semesta Internusa, Tbk (SSIA), PT Visi Media Asia, Tbk (VIVA), serta PT
Multipolar, Tbk (MLPL).
Dari kelima emiten yang baru, ada 3
emiten yang mencatatkan pertumbuhan positif baik pendapatan maupun laba bersih.
Pertumbuhan pendapatan tertinggi dicatatkan oleh Bank BTN sebesar 23,9% menjadi
Rp 6,57 triliun diikuti oleh Matahari Department Store sebesar 21,5% menjadi Rp
3,33 triliun.
Pertumbuhan laba bersih tertinggi
dicatatkan oleh Vale Indonesia sebesar 54% menjadi US$ 67,99 juta. Sementara
itu Bank BTN walaupun mencatatkan pertumbuhan pendapatan, namun mengalami
penurunan laba bersih sebesar 20% menjadi Rp 538,85 miliar.
Sebaliknya dari kelima emiten yang
keluar, hanya satu yang mengalami pertumbuhan positif yaitu PT Visi Media Asia,
Tbk sebesar 46,7% pada pendapatan sehingga mencapai Rp 1,06 triliun dan 202,5%
di laba bersih sehingga mencatatkan Rp 84,32 miliar. Keempat emiten lainnya mengalami
penurunan pendapatan dan laba bersih.
Penurunan pendapatan terbesar
dialami oleh PT Sentul City, Tbk (BKSL) sebesar 30,1% menjadi Rp 374,8 miliar.
Hal ini terjadi karena tahun lalu Sentul City memang menjual banyak sekali proyek-proyek
perumahan yang sudah selesai, dan saat ini perusahaan sedang di dalam proses
pembangunan. Akibatnya penurunan laba bersih yang terbesar pun dialami oleh
Sentul City.
Sementara itu, Malindo Feedmill dan
Surya Semesta sama-sama mengalami terpotongnya laba bersih sekitar setengah
dari laba bersih tahun kemarin.
Dari kelima emiten yang baru, ada 1
emiten yaitu Antam yang belum mengeluarkan laporan keuangan semester satu. Sementara
dari kelima emiten yang keluar pun ada satu yaitu Multipolar yang belum
menyampaikan laporan keuangannya. Keduanya akan dianalisa dengan menggunakan laporan
kinerja triwulan I.