www.yangcanggih.com |
Jakarta, 26 Februari 2014 - PT Tiphone Mobile Indonesia, Tbk (TELE) berencana meningkatkan pangsa pasar dengan meluncurkan produk baru TiPhone A508 dengan membidik 20% pasar ponsel kelas menengah ke bawah dimana sejauh ini Tiphone Mobile mengklaim menguasai 35% pangsa pasar ponsel di Indonesia.
TiPhone A508 ini dibekali perangkat buatan Foxconn, sebagaimana Foxconn dikenal sebagai pemasok Apple, Inc dalam membuat berbagai macam produknya.
Ponsel jenis A508 diklaim menyamai iPhone 4S yang mempunyai prosesor dual core dengan kemampuan 1GHz dan kapasitas memori pengolah data atau RAM sebesar 512 MB dengan menggunakan sistem operasi berbasis Android. Ponsel ini rencananya akan dipasarkan dengan harga hanya sebesar Rp 600 ribuan termasuk bundling data 12Gb oleh Telkomsel.
Namun, AFN melihat, hingga saat ini dominasi produk hardware seperti Samsung, Apple dan Blackberry masih menguasai sebagian besar pengguna ponsel di Indonesia. Meskipun bundling yang ditawarkan Tiphone Mobile cukup menarik, namun Tiphone Mobile dihadapkan dengan pertarungan pasar di kelas menengah ke bawah.
Pasar kelas menengah ke bawah saat ini didominasi oleh ponsel bekas dengan merk ternama seperti Samsung dan Blackberry atau ponsel rakitan kembali (repabrikasi) yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah akan menjadi tantangan Tiphone Mobile.
Kinerja Tiphone 3Q2013
Tercatat Tiphone Mobile membukukan kenaikan laba bersih hingga 47,07% selama 9 bulan pada 2013 menjadi sebesar Rp 203,86 miliar dibandingkan dengan 2012 lalu sebesar Rp 138,62 miliar dengan kenaikan laba tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan beban langsung.
Tercatat penjualan Tiphone Mobile sebesar Rp 6,98 triliun atau naik 25,33% dibandingkan kuartal ketiga tahun 2012 lalu sebesar Rp 5,57 triliun dengan beban langsung yang tercatat naik 24,28% atau sebesar Rp 6,54 triliun dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun 2012 sebesar Rp 5,26 triliun.
Sebagaimana didalam tabel, tercatat laba kotor naik lebih tinggi hingga 43,41% menjadi Rp 438,79 triliun dibandingkan kuartal ketiga 2012 lalu sebesar Rp 305,97 miliar.
Sementara itu, beban keuangan yang ditanggung Tiphone Mobile juga naik seiring jumlah hutang jangka pendek ke bank yang mencapai Rp 1,25 triliun. Beban keuangan naik 2 kali lipat pada periode kuartal ketiga 2013 dibandingkan dengan sebelumnya.
TiPhone A508 ini dibekali perangkat buatan Foxconn, sebagaimana Foxconn dikenal sebagai pemasok Apple, Inc dalam membuat berbagai macam produknya.
Ponsel jenis A508 diklaim menyamai iPhone 4S yang mempunyai prosesor dual core dengan kemampuan 1GHz dan kapasitas memori pengolah data atau RAM sebesar 512 MB dengan menggunakan sistem operasi berbasis Android. Ponsel ini rencananya akan dipasarkan dengan harga hanya sebesar Rp 600 ribuan termasuk bundling data 12Gb oleh Telkomsel.
Namun, AFN melihat, hingga saat ini dominasi produk hardware seperti Samsung, Apple dan Blackberry masih menguasai sebagian besar pengguna ponsel di Indonesia. Meskipun bundling yang ditawarkan Tiphone Mobile cukup menarik, namun Tiphone Mobile dihadapkan dengan pertarungan pasar di kelas menengah ke bawah.
Pasar kelas menengah ke bawah saat ini didominasi oleh ponsel bekas dengan merk ternama seperti Samsung dan Blackberry atau ponsel rakitan kembali (repabrikasi) yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah akan menjadi tantangan Tiphone Mobile.
Kinerja Tiphone 3Q2013
Tercatat Tiphone Mobile membukukan kenaikan laba bersih hingga 47,07% selama 9 bulan pada 2013 menjadi sebesar Rp 203,86 miliar dibandingkan dengan 2012 lalu sebesar Rp 138,62 miliar dengan kenaikan laba tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan beban langsung.
Tercatat penjualan Tiphone Mobile sebesar Rp 6,98 triliun atau naik 25,33% dibandingkan kuartal ketiga tahun 2012 lalu sebesar Rp 5,57 triliun dengan beban langsung yang tercatat naik 24,28% atau sebesar Rp 6,54 triliun dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun 2012 sebesar Rp 5,26 triliun.
Sebagaimana didalam tabel, tercatat laba kotor naik lebih tinggi hingga 43,41% menjadi Rp 438,79 triliun dibandingkan kuartal ketiga 2012 lalu sebesar Rp 305,97 miliar.
Sementara itu, beban keuangan yang ditanggung Tiphone Mobile juga naik seiring jumlah hutang jangka pendek ke bank yang mencapai Rp 1,25 triliun. Beban keuangan naik 2 kali lipat pada periode kuartal ketiga 2013 dibandingkan dengan sebelumnya.
No comments:
Post a Comment