KKR yang dikenal dengan akuisisinya yang luar biasa terhadap sektor konsumer, RJR Nabisco, telah menandatangani perjanjian pendahuluan pada 20 Juli 2013. Walaupun nilainya belum dibocorkan tetapi tujuan dari akuisisi ini adalah menyokong pendanaan AISA untuk akuisisi. Dengan akuisisi ini, KKR akan menjadi pemegang saham kedua dan berhak menempatkan 1 orang komisarisnya.
Transaksi ini diharapkan selesai pada Agustus 2013, dan telah mendorong harga saham AISA dari Rp 1.080 menjadi sempat Rp 1.590 per saham pada awal minggu ini. Rabobank International Singapore Branch dan PT Rothschild Indonesia bertindak sebagai arranger transaksi ini.
Nomura memperkirakan pendapatan AISA akan meningkat menjadi Rp 3,32 triliun dan laba bersih Rp 244 miliar di 2013. Sementara proyeksi pendapatan dan laba bersih di tahun 2014 akan mencapai Rp 4,09 triliun dan Rp 319 miliar, atau tumbuh 23%-30%. Nomura merekomendasikan target harga AISA di Rp 2.000/ saham.
KKR tertarik dengan AISA karena perusahaan ini telah berbisnis selama 50 tahun, dan merupakan pemain utama di bisnis makanan Indonesia. Beberapa produknya adalah merek-merek Indonesia ternama seperti Taro, Mie Kremezz, Ayam Dua Telor, Superior, Tanam Jagung, permen Gulas, dan beras Ayam Jago. AISA juga memiliki joint venture yang bergerak perkebunan kelapa sawit bersama dengan Bunge Agribusiness, pemain komoditi agrikultur dunia.
Ridha Wirakusumah, Direktur KKR Asia mengungkapkan: "Proyeksi ekonomi Indonesia akan menjadikanya di posisi top 10 pada tahun 2030, sementara ekonomi konsumsinya akan menjadi ketiga terbesar pada tahun 2050, hanya di bawah China dan India."
Dengan pencatatan kinerja ini, maka AISA dapat memasuki tahap pertumbuhan melalui akuisisi, sebagaimana telah dijalani oleh kompetitornya seperti Indofood dan Unilever.
AFN melihat bahwa masuknya KKR ini sangat menguntungkan bagi AISA yang masih berpotensi tumbuh. KKR yang memiliki jejak rekam baik di dalam memilih dan mengembangkan aset-aset di bawah kelolaannya, pasti akan membentuk AISA menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Diharapkan ke depannya KKR akan membantu melepaskan AISA dari aset-aset non produktifnya dan mengakuisisi aset-aset produktif.Perputaran aset AISA masih di bawah 1, sementara pemimpin pasar yaitu UNVR tercatat dapat menghasilkan Rp 2,3 pendapatan per Rp 1 aset yang dimiliki. Mungkin dengan masuknya KKR, rasio ini dapat berubah.
No comments:
Post a Comment