Jakarta, 26 Juli 2013 - Adi Sarana Armada, Tbk (ASSA), perusahaan yang bergerak di jasa penyewaan kendaraan, pada semester I-2013 ini telah membukukan kenaikan laba 3 kali lipat menjadi Rp 43,16 miliar. Pertumbuhan laba ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar 40% dan penurunan biaya keuangan 15,4%. Akan tetapi imbal hasil atas ekuitas perusahaan hanya 2,7%.
Kenaikan laba bersih Adi Sarana sebesar 3 kali lipat menjadi Rp 43,16 miliar dari sebelumnya Rp 10,59 miliar disumbangkan oleh peningkatan pendapatan. Pendapatan ASSA meningkat 40% menjadi Rp 494,68 miliar dari Rp 353,61 miliar. Peningkatan terbesar terjadi pada penjualan kendaraan bekas yang meningkat hampir 2 kali lipat menjadi Rp 113,25 miliar serta jasa logistik yang juga hampir 2 kali lipat menjadi Rp 66,27 miliar.
Biaya operasional naik lebih tinggi dibandingkan pendapatan, tetapi laba bersih melonjak karena berkurangnya biaya-biaya keuangan menjadi hanya Rp 54,90 miliar dari sebelumnya Rp 64,88 miliar. Hal ini disebabkan karena penurunan pinjaman bank dari Rp 926,82 miliar menjadi Rp 790,64 miliar.
Kenaikan laba yang tajam ini sayangnya tidak mampu mengangkat imbal hasil atas ekuitas (ROE) perusahaan yang hanya 2,7%. Hasilnya, harga saham perusahaan terus meluncur turun sejak IPO di Rp 390 menjadi hanya Rp 290/ saham.
AFN melihat bahwa ROE yang rendah ini disebabkan karena beberapa hal yaitu:
1. Belum efektifnya operasi armada yang baru dibeli dengan dana IPO. Diharapkan bila armada baru sudah mulai efektif, ROE akan membaik. Realisasi penggunaan dana IPO baru selesai
2. Besarnya beban pokok pendapatan yang besarnya 67% dari pendapatan, terutama biaya penyusutan yang nilainya adalah 23% dari jumlah pendapatan.
Karenanya, AFN melihat bahwa ASSA akan sulit mengembangkan dirinya dengan model bisnis yang sekarang. ASSA perlu mencari model-model bisnis baru yang dapat memberikan nilai tambah bagi investornya.
No comments:
Post a Comment