Di pulau Jawa, perusahaan juga tetap melakukan ekspansi. Tahun ini, dana yang dianggarkan adalah Rp 350 miliar untuk pembangunan 9 peternakan, 1 rumah petelur, serta mesin pengolahan makanan di Banten dan Jawa Barat.
Tahun 2012, perusahaan mencatat produksi pakan ternak sebesar 500.000 ton, sementara produksi Belfoods (makanan olahan) sebesar 600 ton per bulan.
Ke depannya, perusahaan mentargetkan produksi Belfoods akan sebesar 2.000 ton/ bulan. Ekspansi besar ini karena melihat bahwa konsumsi daging di Indonesia masih sangat rendah yaitu 10 kg per kapita per tahun dibandingkan 30 kg/kapita/tahun di negara-negara tetangga.
Tahun 2013, target SIPD adalah tumbuh 27% menjadi Rp 5,5 triliun. Di kuartal I-2013, pendapatan perusahaan sudah mencapai Rp 1,11 triliun atau 20% dari target.
AFN melihat bahwa langkah SIPD untuk ekspansi ke Indonesia Timur ini sangat baik melihat kompetitornya yang sudah lebih dulu ada di sana untuk mengambil peluang tersebut. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk (JPFA) misalnya sudah masuk ke Makasar, Pare-pare, dan Banjarmasin. Malindo Feedmill, Tbk (MAIN) sudah punya breeder di Pontianak dan Banjarmasin. Demikian pula dengan Charoen Pokphand Indonesia, Tbk (CPIN) yang sudah punya pabrik pakan ternak di Makasar.
Komparasi Kinerja Emiten Pakan Ternak Kuartal I-2013 |
Langkah ini makin baik lagi mengingat SIPD memiliki arus kas operasi yang besar, yaitu Rp 123,37 miliar pada triwulan I saja. Ekspansi sebesar Rp 350 miliar pada tahun ini dapat dibiayai oleh arus kas operasional tersebut.
Akan tetapi SIPD masih dapat memperbaiki kinerja profitabilitas yang masih terendah dibandingkan kompetitornya. Ini menyebabkan ROE-nya hanya 1,1%, sementara kompetitornya dapat memberikan 16-32% kepada pemegang sahamnya. Hal ini membuat PER SIPD sangat tinggi sementara PBVnya masih sangat rendah.
Pergerakan saham SIPD |
Jakarta, 18 Juli 2013
No comments:
Post a Comment