Jakarta, 24 Januari 2014 – PT Trimegah
Securities, Tbk (TRIM) menginformasikan akan melakukan pembelian kembali
(buyback) sahamnya di pasar sebanyak-banyaknya Rp 40 miliar untuk 710,93 juta
lembar saham. Ini dilakukan untuk memberikan sinyal pada pasar bahwa harga TRIM
sudah jauh di bawah harga pasarnya.
Saham Trimegah sudah terdiskon lebih
dari 60% dibandingkan harga tertingginya di awal 2013, Rp 145 menjadi hanya Rp
55. Padahal Trimegah mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih yang
positif pada tahun ini pada laporan keuangan triwulan III. Akan tetapi rasio
harga atas laba bersih per saham (PER) memang masih sangat tinggi yaitu 641
kali karena laba bersih per saham hanya Rp 0,08.
Dampak pembelian saham ini adalah
laba bersih per saham akan meningkat dan meningkatnya imbal hasil atas ekuitas
(ROE), serta memberikan potensi keuntungan kepada perusahaan apabila tahun ini
perusahaan mampu untuk memperbaiki laba menjadi sebelum 2012.
Pembelian kembali akan berlangsung
selama 3 bulan, dari tanggal 27 Januari sampai 26 April 2014.
Dana pembelian kembali ini akan
berasal dari saldo laba perusahaan yang sampai September 2013 berjumlah Rp
70,43 miliar. Posisi kas perusahaan sendiri cukup besar yaitu Rp 186,53 miliar.
Saham yang telah dibeli kembali
dapat dialokasikan kepada manajemen dan karyawan perusahaan sebagai Saham
Insentif. Pengalokasian ini akan dilakukan secara bertahap sampai berakhirnya
batas waktu saham dalam Treasury Stock, yaitu 3 bulan setelah pelaksanaan
buyback.
Saat ini jumlah saham Trimegah yang beredar
di pasar adalah 669,3 juta lembar. Jadi pembelian kembali ini berpotensi
menyerap seluruh saham publik yang beredar di masyarakat, meninggalkan
saham-saham yang dimiliki oleh pemegang mayoritas perusahaan.
Hari ini, setelah keterbukaan
informasi, saham TRIM diperdagangkan sebanyak 4,72 juta lembar, tapi harganya
hanya terangkat 2% menjadi Rp 57.
Sekilas tentang Perusahaan
Trimegah adalah perusahaan sekuritas
yang pendapatan usahanya terdiri atas dari jasa perantara perdagangan efek dan
penjaminan emisi efek (45%) serta manajemen investasi (55%). Sampai dengan
triwulan III kemarin, pendapatan usaha Trimegah tercatat Rp 136,1 miliar,
meningkat 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Trimegah sangat rentan terhadap
kerugian penurunan nilai aset keuangan, sebagaimana ditunjukkan pada kerugian
yang dicatat pada tahun kemarin. Marjin laba bersih Trimegah tahun ini pun
walaupun positif tapi masih sangat kecil yaitu 1,5%. Arus kas dari aktivitas
operasional selama 2 tahun terakhir ini pun negatif. Kas Trimegah ditopang oleh
penjualan aset tetap dan penerimaan utang bank.
No comments:
Post a Comment