Jakarta, 17 Februari 2014 – PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (ADMF) mencatatkan pertumbuhan pembiayaan 21,6% pada tahun 2013 kemarin. Tetapi untuk tahun 2014, perusahaan hanya mencanangkan target pertumbuhan 8-10%.
Penyaluran pembiayaan Adira tahun 2013 tercatat Rp 27 triliun atau naik 21,6% dibandingkan Rp 22,22 triliun di 2012. Ini mendorong kinerja pertumbuhan pendapatan dan laba Adira berada di kisaran 20% tersebut.
Pendapatan Adira tercatat Rp 8,06 triliun, lebih tinggi 19,4% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 6,75 triliun. Laba bersih tercatat Rp 1,71 triliun atau naik 20,3%. Kinerja ini didorong oleh peningkatan piutang pembiayaan konsumen yang peningkatannya ditopang oleh segmen pembiayaan ritel (consumer financing) yang naik 21% menjadi Rp 26,27 triliun.
Pertumbuhan ini tidak menurunkan kinerja profitabilitas perusahaan. Marjin laba sebelum pajak dan bunga bertahan di level 28%, demikian pula dengan marjin laba bersih di level 21%. Imbal hasil atas ekuitas (ROE) pun tetap di level 28%.
Walaupun kinerja 2013 baik, perusahaan menurunkan target pertumbuhan pembiayaan 2014 menjadi 8-10%. Faktor-faktor yang membuat penurunan target ini menurut Adira, dan seiring dengan perkiraan AFN, adalah sebagai berikut:
1. Kondisi tahun depan masih belum stabil. Ada beberapa faktor yang dapat mendorong variasi kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu tapering off The Fed serta proses pemilu.
2. Pemerintah telah menetapkan pajak barang impor sebesar 7,5% dalam UU PPh pasal 22, dan pajak ini akan dikenakan juga kepada barang-barang otomotif yang menjadi objek pembiayaan Adira. Hal ini mungkin akan menekan permintaan terhadap barang-barang ini.
Adira saat ini telah memiliki 690 titik jaringan di seluruh Indonesia untuk menopang aktivitas operasionalnya. Dengan target pertumbuhan 8%, jaringan yang ada akan ditambah. Tapi menurut perusahaan, mungkin ada pula jaringan yang kurang optimal akan dihentikan.
Merespon kinerja tahun 2013 ini, pasar telah memberikan apresiasi pada sesi 1 hari ini. Harga saham Adira lompat 3,33% menjadi Rp 9.300 bahkan sempat di Rp 9.500. Bahkan dalam 3 hari berturut-turut, ADMF sudah naik 8,6% dari penutupan Rp 8.750.
No comments:
Post a Comment