Jakarta, 6
November 2014 – PT Duta Anggada Realty, Tbk (DART) mencatatkan lonjakan pendapatan
sampai 77% menjadi Rp 992,27 miliar dan laba bersihnya juga melonjak 270% menjadi
Rp 99,69 miliar. Kinerja yang baik ini didukung oleh pertumbuhan penjualan unit
strata dan penurunan beban keuangan.
Pertumbuhan
pendapatan 77% disebabkan oleh kenaikan pendapatan penjualan unit strata sampai
dengan 173% menjadi Rp 678,72 miliar dari sebelumnya Rp 249 miliar. Pendapatan
sewa naik 8% menjadi Rp 197,64 miliar dari sebelumnya Rp 183,39. Sementara pendapatan
dari jasa pemeliharaan dan lain-lain turun.
Beban
keuangan sebaliknya, turun 43% menjadi Rp 53,96 miliar dari sebelumnya Rp 94,32
miliar. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya beban pembiayaan dari utang bank
dan tidak adanya bunga obligasi aktivitas pendanaan sampai tidak ada sama
sekali.
Penurunan
bunga ini juga meningkatkan rasio EBITDA pada beban keuangan secara drastik menjadi
8,06 kali dari sebelumnya hanya 3,17 kali padahal rasio utang atas aset relative
tidak berubah di 0,36 kali. Rasio utang
jangka panjang atas ekuitas juga relative tidak berubah di 0,42 kali.
Kinerja
profitabilitas meningkat secara signifikan terutama pada marjin laba bersih
yang membaik jadi 31,6%, sementara imbal hasil atas ekuitas naik jadi 29,8%
dari sebelumnya hanya 6,2%. Tingkat perputaran aset juga meningkat 0,60 kali
dari sebelumnya 0,17 kali.
ASCEND
melihat bahwa emiten pembangun beberapa gedung ternama di Indonesia, seperti
Bursa Efek Jakarta, Plaza Bapindo dan City Walk Sudirman, dan sebagainya memiliki
prospek yang baik. Perusahaan pemeringkat, Fitch, memberikan peringkat B kepada
obligasi yang akan diterbitkan oleh Duta Anggada.
Risiko yang
menjadi perhatian dari Fitch adalah keterbatasan diversifikasi proyek yang
dialami oleh perusahaan dibandingkan peersnya. Proyek-proyek perusahaan
sebagian besar adalah gedung pencakar langit di Jakarta. Ketergantungan
perusahaan terhadap siklus property komersial dan industrial ini perlu
dimitigasi terutama dengan kondisi pasar property di Jakarta yang mulai tersaturasi.
No comments:
Post a Comment