
Laba bersih FAST tercatat Rp 49,01 miliar, turun 37,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2012, Rp 77,86 miliar. Padahal pendapatannya tumbuh 10,9% menjadi Rp 1,85 triliun dari Rp 1,67 triliun di 2012. Akan tetapi kenaikan beban penjualan dan distribusi yang mencapai 17,3% serta kenaikan beban umum dan administrasi yang mencapai 18,7% menjadi penekan laba. Bersama-sama, keduanya mengikis 57% dari seluruh pendapatan yang diperoleh.

Beberapa hal yang menarik bagi investor tentang FAST adalah:
1. Dengan makin konsumtifnya masyarakat Indonesia, dan makin berkembangnya trend untuk makan makanan cepat saji di kota-kota besar, maka prospek pasar FAST masih cukup besar;
2. Neraca yang solid mendukung pertumbuhan ke depan, dimana rasio lancar 1,60x dan rasio liabilitas terhadap ekuitas masih aman di 0,89x.

1. Makin banyaknya kompetitor yang mengadopsi model penjualan FAST merupakan hal yang harus diwaspadai terutama pada daerah-daerah di mana FAST belum dapat mendominasi.
2. Penjualan FAST sangat tergantung kepada bagaimana kualitas pelayanan jasa diberikan serta lokasi.
3. Harga FAST sudah termasuk tinggi, dengan PER lebih dari 40 kali apalagi dengan kondisi penurunan laba yang mungkin akan konsisten, serta PBV lebih dari 4 kali.

No comments:
Post a Comment