Jakarta, 26 September 2013 - PT Borneo Lumbung Energi Tbk (BORN) menerbitkan laporan keuangannya pada hari ini, terlambat dan tidak diaudit, dan melaporkan pendapatan sebesar US$153.5juta. Angka tersebut turun lebih dari 52% dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Bulan April - Juni, pendapatan hanya tercatat US$14,89 juta, padahal Januari - Maret pendapatan Borneo masih US$ 138,61 juta.
Turunnya pendapatan tersebut dikarenakan penurunan ekspor yang sangat signifikan, mengingat bahwa Borneo tidak memiliki pasar domestik. Seluruh penjualan ekspor Borneo dilakukan kepada Noble Resources International, trader komoditi internasional
Sebelumnya penjualan di pasar domestik tidak ada, namun di tahun ini, Borneo mulai menjual batubaranya pada pasar lokal walaupun kontribusinya masih sangat kecil, yaitu 1,4% dari total pendapatan.
Sementara itu Borneo juga mengalami rugi bersih sebesar US$ 111,05 juta akibat besarnya beban pokok pendapatan karena naiknya beban overburden dan processing batubara dan biaya logistik.
Di sisi biaya pendanaan, terdapat biaya lainnya yang naik signifikan menjadi US$17,44 juta dari sebelumnya hanya US$1,75 juta, serta biaya bank sebesar US$ 2,71 juta yang sebelumnya tidak ada. Kenaikan biaya ini disebabkan oleh sulitnya pembayaran biaya-biaya operasional yang naik tanpa disertai kenaikan pendapatan yang seimbang.
Namun demikian, Borneo masih tetap dapat mempertahankan arus kas positif dari aktivitas operasionalnya. Apalagi rasio PBV Borneo masih 1,64x, tergolong kecil untuk perusahaan batubara walaupun dalam keadaan seperti ini sekalipun.
No comments:
Post a Comment