Jakarta, 28 Januari 2014 – Ada
delapan saham yang keluar dan masuk di Indeks LQ45 pada daftar indeks periode
Februari – Agustus 2014. Sebagian besar saham yang masuk adalah saham-saham
infrastruktur dan properti.Ini mensinyalkan pelaku pasar sedang mengincar kedua saham itu.
Delapan saham baru yang masuk di
indeks LQ45 adalah ADHI, CTRA, SMRA, PTPP, TAXI, TBIG, VIVA, dan WSKT.
Sementara delapan saham yang dikeluarkan dari daftar adalah BBTN, BUMI, BWPT,
BHIT, IMAS, INCO, MAPI, SMCB.
Dengan tiga saham konstruksi infrastruktur
BUMN baru di indeks, maka semua BUMN infrastruktur ada di indeks ini. Hal ini
juga merupakan sinyal bahwa keempat saham ini sedang diminati oleh para pelaku
pasar.
Selain itu saham infrastruktur
telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk (TBIG), juga ikut
meramaikan sektor infrastruktur di indeks.
Dua saham baru lainnya adalah saham
berbasis properti, yaitu PT Ciputra Development, Tbk (CTRA), dan PT Summarecon
Agung, Tbk (SMRA). Kedua saham ini memang mencatatkan pertumbuhan laba bersih
nyaris 100% pada tahun ini.
Di indeks sudah ada pula 4 saham
properti lainnya yaitu PT Bumi Serpong Damai, Tbk (BSDE), PT Alam Sutera
Realty, Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati, Tbk (PWON), dan PT Surya Semesta
Internusa, Tbk (SSIA).
AFN sempat menghitung ada beberapa
saham yang tidak dimasukkan ke dalam indeks, padahal likuiditasnya cukup
tinggi. Hal ini merupakan kelemahan yang disebabkan oleh pemilihan yang terjadi
di luar penghitungan kuantitatif, yang dapat diperdebatkan dan harus disepakati
antara para penilai indeks.
PT Matahari Putra Prima, Tbk (MPPA),
misalnya, memiliki nilai perdagangan rata-rata yang lebih tinggi daripada PT
Multipolar, Tbk (MLPL) dengan kinerja yang relatif baik. Atau sebut saja PT
Mitra Adi Perkasa, tbk (MAPI) dan PT BW Plantations, Tbk (BWPT) yang nilai rata-rata perdagangannya lebih
tinggi SSIA.
Sayangnya kelemahan penghitungan ini
juga membuat ada saham yang baru saja
likuid dalam 6 bulan terakhir ini tidak sempat tercatat pada indeks ini,
padahal kinerja fundamental maupun likuiditasnya cukup baik. Saham tersebut adalah:
PT Erajaya Swasembada, Tbk (ERAA), dan PT
Timah (Persero), Tbk (TINS).
Sebagai pengetahuan umum, pemilihan
saham-saham yang masuk indeks LQ45 adalah sebagai berikut:
1. Saham-saham yang sudah terdaftar di
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama 3 bulan terakhir dan memiliki kinerja
keuangan dan prospek yang baik
2. Top 60 saham dengan rata-rata nilai
transaksi tertinggi di Pasar Reguler selama 12 bulan
3. Lalu dipilih 45 saham berdasarkan
Nilai Transaksi, Kapitalisasi Pasar, Jumlah Hari Perdagangan, Frekuensi
Transaksi di Pasar Reguler selama 12 bulan
No comments:
Post a Comment