Jakarta, 5 Februari 2014 – PT Toba
Bara Sejahtra, Tbk (TOBA) mentargetkan 7,2 – 7,8 juta ton produksi dengan harga
jual rata-rata US$63 – 67 per ton. Untuk mendukung target itu dan ekspansi ke
depannya, perusahaan telah menganggarkan belanja modal (capex) sebesar US$
15-24 juta.
Target produksi ini akan ditopang
dari PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) yang akan produksi 4,2-4,3 juta ton, PT
Trisensa Mineral Utama (TMU) yang akan produksi 1,4-1,6 juta ton naik 200% dari
realisasi produksi tahun 2013, dan PT Indomining (IM) yang akan produksi 1,6
-1,8 juta ton.
Toba Bara memberikan ekspektasi
harga jual rata-rata akan turun sedikit di tahun 2014 menjadi US$ 63 – 67 per
ton dari tahun 2014 yang kisarannya mencapai US$ 63 – 70 per ton. Harga jual
rata-rata tertinggi akan disumbangkan oleh ABN yang juga berkontribusi kepada
volume produksi tertinggi yaitu US$ 66 – 68 per ton untuk GAR 52 – 56.
Sementara itu TMU dan IM ditargetkan menjual dengan harga rata-rata US$ 54 – 56
per ton dan US$ 57 – 59 per ton.
Stripping ratio diperkirakan juga
akan turun sedikit menjadi 12,9 – 13,3 dari tahun 2013 yang tercatat 13,4.
Penurunan ini akan berakibat kepada potensi penurunan beban produksi
perusahaan.
Belanja modal perusahaan akan dialokasikan
sebagian besar untuk kompensasi penggunaan lahan dan eksplorasi di anak usaha, TMU,
yang diharapkan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan. Sisanya akan
digunakan untuk operasi dan infrastruktur di kedua anak perusahaan lainnya,
serta US$ 9 juta untuk pembangunan pabrik minyak sawit.
Toba Bara telah menetapkan tahun
2014 ini sebagai tahun “Pertumbuhan dan Integrasi” setelah tahun 2013 diisi
dengan strategi-strategi konsolidasi dan efisiensi. Tahun ini perusahaan akan fokus
pada efisiensi biaya di semua level, peningkatan pertumbuhan produksi, mencari
cadangan lain melalui eksplorasi internal dan akuisisi eksternal, perkuatan
kualitas sumber daya manusia, serta peningkatan pemasaran.
Tahun 2013 sampai dengan September,
Toba Bara mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 18% menjadi setara Rp 3,21
triliun. Laba bersih tercatat Rp 94,39 miliar atau laba bersih per saham
tercatat Rp 46/ saham. Saham Toba Bara diperdagangkan pada PER 11,4 kali dan
PBV 1,4 kali, tergolong rendah dibandingkan dengan beberapa peersnya yang
berkapitalisasi pasar lebih besar.
No comments:
Post a Comment