Indosat, Tbk (ISAT) menyiapkan Rp 8 triliun untuk mengganti BTS lama dengan BTS multi standard ratio (MRS). Teknologi ini memfasilitasi penggunaan semua jenis teknologi baik 2G, 3G dan LTE.
Hingga kini, sudah 50% dari total BTS Indosat telah diperbaharui. Total BTS yang dimiliki perusahaan saat ini mencapai 25.000 BTS berlokasi di Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Selain modernisasi, Indosat juga akan meningkatkan kapasitas seluruh layanan telekomunikasi. Kapasitas trafik suara akan ditingkatkan menjadi 1.080 juta menit/ hari. Kapasitas layanan SMS akan naik menjadi 1,45 miliar SMS/hari. Untuk layanan data, Indosat meningkatkan kapasitas menjadi 150 terabyte/hari.
AFN melihat bahwa modernisasi jaringan BTS dapat memberikan tekanan kepada kinerja Indosat terutama karena pada beban keuangan:
1. Kas yang tercatat pada akhir Maret 2013 hanya Rp 2,8 triliun. Selisih dana yang dibutuhkan oleh Indosat sebenarnya dapat dipenuhi oleh arus kas operasional tahunan yang berkisar pada Rp 7 triliun; Tetapi arus kas bersih hanya Rp 2 triliun karena terpakai untuk investasi dan biaya pendanaan. Karenanya Indosat mungkin akan membutuhkan dana eksternal, yaitu dari utang.
2. Rasio utang terhadap ekuitas sudah 1,82 kali, cukup tinggi walaupun masih di kisaran rata-rata sektor telekomunikasi. Sementara itu rasio EBITDA terhadap beban keuangan hanya 1,2 kali. Beban keuangan tahunan yang ditanggung oleh Indosat sudah Rp 2 triliun per tahun.
3. Walaupun Indosat mencatatkan pertumbuhan, akan tetapi pangsa pasar Indosat relatif flat dan terkikis
Jadi, menurut AFN, apabila modernisasi ini tidak diimbangi dengan perebutan pangsa pasar, maka Indosat akan mengalami tekanan beban keuangan yang makin besar.
No comments:
Post a Comment