Pencapaian Garuda Indonesia tahun 2012 |
Obligasi ini jatuh tempo dalam 5 tahun, dan ditawarkan pada bunga 9,25%, atau Rp 185 miliar per tahun.
Sampai dengan akhir Maret 2013, Garuda Indonesia tercatat memiliki kas sekitar US$ 268,56 juta atau Rp 2,61 triliun. Arus kas dari aktivitas operasionalnya adalah Rp 162,44 miliar pada triwulan pertama dan diperkirakan dapat mencapai Rp 2,59 triliun pada tahun ini.Dengan obligasi ini, maka Garuda di akhir Juli akan memiliki sekitar Rp 5,55 triliun.
AFN tidak merekomendasikan pembelian obligasi ini karena:
1. Tingkat leverage GIAA sudah tinggi. Rasio utang terhadap ekuitas Garuda sudah mencapai 1,5x pada akhir Maret 2013. Sementara rasio EBITDA terhadap beban keuangannya 2,4x di triwulan pertama, dan di tahun 2012 mencapai 12,12x. Dengan obligasi ini, rasio utang terhadap ekuitas menjadi 1,65x dan rasio EBITDA terhadap beban keuangan akan turun jadi sekitar 7x karena pertumbuhan pendapatan belum akan terjadi pada tahun pertama.
Garuda Indonesia: Target 2015 |
2. Kurangnya infrastruktur untuk mendukung makin banyaknya lalu lintas udara yang permintaannya makin banyak menjadi tantangan bagi Garuda di dalam mengefektifkan lalu lintas pesawat barunya.
Positifnya, kinerja operasional Garuda meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia telah memberanikan Garuda memasang target yang cukup tinggi sampai dengan tahun 2015.
No comments:
Post a Comment