Jakarta, 18 Februari 2014 – PT Gudang
Garam, Tbk (GGRM) telah menyampaikan bahwa dampak letusan Gunung Kelud disertai
dengan abu vulkanik menyebabkan kegiatan pabrik perusahaan di Kediri berhenti.
Tingkat kerugian masih dalam estimasi. Harga saham GGRM malah sempat loncat ke Rp 54.000 atau naik 3,1% di setengah jam
pertama sesi pagi.
Gunung Kelud berjarak sekitar 38 km
dari fasilitas perusahaan yang ada di Kediri, meletus pada tanggal 13 Februari
kemarin, telah menyebabkan aktivitas operasi dihentikan untuk keselamatan
tenaga kerja.
Perusahaan di dalam surat
keterbukaannya menyampaikan bahwa gangguan produksi di pabrik Kediri akan
diupayakan untuk ditutupi oleh hasil dari pabrik lainnya sehingga pasokan tidak
berkurang.
Saham Gudang Garam malah dibuka naik
pada hari di Rp 44.825 atau 2,69% lebih tinggi daripada harga penutupan
kemarin. Dibandingkan saham peersnya yang juga cukup likuid, PT Wismilak Inti Makmur,
Tbk (WIIM), Gudang Garam memang lebih flat. Empat hari sebelumnya GGRM tidak
banyak bergerak malahan ditutup merah terus. Sementara Wismilak selama 4 hari
telah naik 8,7%.
Sementara itu dua saham rokok
lainnya yaitu PT HM Sampoerna, Tbk (HMSP) malah turun dan PT Bentoel
Internasional Investasi, Tbk (RMBA) tidak bergerak.
Pertumbuhan penjualan Gudang Garam sampai dengan September 2013 adalah yang tertinggi dibandingkan peersnya yaitu 12,41%
atau di atas industri rokok secara keseluruhan sebesar 2%. Pertumbuhan
laba bersihnya 7,65%, juga diatas rata-rata industri.Gudang Garam membukukan marjin laba bersih sebesar 8,09% dengan return
on equity sebesar 14,28% atau masih diatas emiten rokok lain.
Dari sisi PER, Gudang Garam tercatat baru sebesar 19,42 kali atau hampir
sama dengan PER IHSG sebesar 16,1 kali, sehingga dinilai masih cukup
murah oleh pasar.
No comments:
Post a Comment