Jakarta, 19 Maret 2014 - Laba bersih DUTI naik 25% menjadi Rp
658,86 miliar atau Rp 356,14/ lembar saham. Kenaikan laba bersih ini didorong
oleh kenaikan nilai tambah tanah serta penurunan beban bunga.
Pendapatan hanya naik 2% menjadi Rp 1,60 triliun dari
sebelumnya Rp 1,57 triliun. Laba kotor naik cukup tinggi yaitu 10% menjadi Rp
1,16 triliun dari sebelumnya Rp 1,05 triliun. Ini membuat marjin laba kotor
tercatat 72,5% naik dari 67,1% di tahun sebelumnya. Kenaikan marjin laba kotor
ini disebabkan oleh kenaikan nilai tanah yang dikelolanya.
Beban bunga turun signifikan menjadi
hanya Rp 1,76 miliar dari sebelumnya Rp 43,76 miliar. Ini mendorong laba
sebelum pajak dan bunga ke tingkat yang cukup tinggi yaitu 14% menjadi Rp
855,93 miliar dari sebelumnya Rp 748,45 miliar. Penurunan ini terutama karena
telah dilunasinya utang bank jangka pendek yang pada tahun 2012 tercatat Rp 91
miliar.
Karena kenaikan laba bersih yang
lebih tinggi daripada pendapatan, maka marjin laba bersih naik menjadi 41,1%
dari sebelumnya 33,7%. Imbal hasil atas ekuitas (ROE) juga naik jadi 15,3% dari
sebelumnya 14,6%.
Arus kas dari aktivitas operasional
turun menjadi Rp 257,46 miliar dikarenakan pembelian tanah yang cukup besar
yaitu Rp 441,16 miliar.
Neraca DUTI baik. Aset bertambah 13%
menjadi Rp 7,47 triliun dari sebelumya Rp 6,59 triliun. Ekuitas naik 18%
menjadi Rp 4,29 triliun dari sebelumnya Rp 3,63 triliun. Nilai buku per saham
menjadi Rp 2.320/ lembar.
Rasio lancar naik jadi 3,51x
dibandingkan sebelumnya 3,20x, artinya aset lancar mampu memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Rasio utang atas aset turun jadi 0,19x dari 0,22x. Ini
mencerminkan strategi perusahaan yang berhati-hati.
Kapitalisasi pasar DUTI saat ini
adalah Rp 7,77 triliun dengan harga penutupan tanggal 18 Maret 2014 di Rp
4.200, tidak bergerak. Rasio P/E 11,79x dan PBV 1,81x.
No comments:
Post a Comment