Dari data yang diperoleh Kompas.com,
jumlah tersebut merupakan akumulasi pembelian oleh investor yang bernama
"Tanoesoedibyo Prabowo-Hatta" itu. Adapun perincian pembelian itu,
menurut broker asing itu, adalah saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) sebesar Rp
712,68 miliar. Selain itu, saham yang dibeli adalah PT Global Mediacom Tbk
(BMTR) senilai Rp 33,38 miliar, PT MNC Land Tbk (KPIG) Rp 111,98 miliar dan
saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 11,76 miliar.
Juru bicara Grup MNC, Arya
Sinulingga, membantah bahwa aksi tersebut terkait dengan pasangan Prabowo-Hatta.
Menurutnya, dukungan yang diberikan Hary Tanoe terhadap pasangan Prabowo-Hatta
dalam bentuk support dukungan publik seperti gerakan rakyat Satu Hati.
"Bisa saja Bloomberg di-hack, sehingga muncul nama itu," lanjutnya.
Berdasarkan dokumen-dokumen
keterbukaan informasi MNC Investama, memang terlihat adanya gerakan pembelian
saham oleh Hari Tanoesoedibyo secara perlahan-lahan, seperti yang tampak di
tabel. Akan tetapi besarannya tidak sama dengan yang diisukan oleh broker asing
tersebut.
Di Global Mediacom pun pada bulan
April tampak adanya gerakan pembelian saham kepada Media Nusantara Citra
sebanyak 8,33 miliar lembar sehingga total kepemilikan Global Mediacom menjadi
59,09%.
Pergerakan ini memberikan dorongan
kepada kinerja harga saham-saham ini di pasar namun tidak signifikan. Saham Global
Mediacom (BMTR) sempat naik sampai 38% ke Rp 2.500 di akhir Maret, namun
kemudian turun lagi ke Rp 2.125, walaupun sempat naik tinggi pada tanggal 21
April sampai 8% dalam 1 hari.
Saham MNC Investama (BHIT) sempat
naik 5 hari berturut-turut sampai Rp 331. Namun setelah itu harga kembali turun
ke Rp 319.
mantab
ReplyDelete