Tuesday, July 9, 2013

Greenwood Sejahtera Sulit Optimalkan Dana IPO

Greenwood Sejahtera, Tbk (GWSA), perusahaan yang IPO akhir 2011, baru melaporkan penggunaan dana IPO sebesar 9% atau Rp 34,74 miliar dari penerimaan bersih dana IPO sebesar Rp 382,44 miliar. Dana yang sedianya digunakan untuk pembelian lahan TCC Batavia tahap 2 dan 3 ini tidak dapat digunakan karena kendala negosiasi. Dampaknya, pemegang saham GWSA tidak dapat menikmati keuntungan investasinya dalam waktu dekat. 

Greenwood melakukan IPO untuk mengumpulkan dana Rp 400 miliar yang seluruhnya akan digunakan untuk akuisisi lahan bagi pembangunan tahap 2 dan 3 TCC Batavia. 

Tertahannya rencana ini mengakibatkan beberapa hal:
1. Penurunan drastis atas pendapatan dan laba. Sebelumnya, pendapatan dan laba tahun 2012 tumbuh 176% dan 106% dibandingkan tahun 2011 akibat pencatatan penjualan dari Tower One. Sementara pendapatan dan laba kuartal I 2013 turun 70% dan 48% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

2. Perusahaan tidak memiliki proyek besar lain di dalam portofolio yang segera dapat memberika pendapatan dan laba, sehingga nilai yang terkunci pada saat IPO tidak dapat segera dilepaskan kepada pemegang sahamnya.

TCC Batavia merupakan proyek yang dirancang sebagai superblok 7 menara di atas lahan seluas 7,2 hektare (ha) yang mengusung  konsep “world class one stop living: working, living, and entertaining” yang menggabungkan aktivitas bisnis, hiburan, akomodasi, dan hunian dalam satu konfigurasi yang harmonis. Dalam pembangunan TCC Batavia ini, PT Greenwood Sejahtera Tbk menggandeng arsitek dari Singapura, DP Architects yang telah sukses menangani sejumlah proyek besar seperti Resort World Sentosa, Marina Centre, dan Suntec City. Sesuai dengan target yang  dijadwalkan oleh PT Greenwood Sejahtera Tbk kepada para pembeli dan pemegang saham bahwa aktivasi operasional gedung Office Tower ONE TCC Batavia resmi dibuka pada tanggal 12 Desember  2012, terdiri atas area perkantoran dan annex building untuk food and beverages.

Rencananya pembukaan ini akan disusul tower kedua dan ketiga.  Luas lahan tahap satu untuk tower kedua dan ketiga mencapai 3,2 hektar.  Tower kedua akan diperuntukkan sebagai mixed-used yang terdiri atas 3 menara apartemen di atas pusat belanja dan convention hall. Sedangkan di tahap ketiga akan terdiri dari 1 menara gedung serbaguna (mixed used) yang terdiri dari 72 lantai mencakup ruang perkantoran, hotel bintang lima dan apartemen.

Kini saham GWSA diperdagangkan di bawah harga IPOnya, yaitu Rp 250.


GWSA: Pergerakan Harga Saham sejak IPO