Wednesday, January 14, 2015

Saham Rukun Raharja Meroket berkat Ekspansi Agresif

Jakarta, 15 Januari 2015 – Sejak awal tahun 2015, saham PT Rukun Raharja, Tbk (RAJA) terus naik ke titik tertinggi Rp 1.880/ lembar sebelum turun sedikit pada hari kemarin. Diduga emiten swasta satu-satunya di bidang distribusi gas ini akan mendapat manfaat besar dari pergantian pemerintahan yang memiliki kemauan politik besar dalam infrastruktur energi serta langkah-langkah ekspansif yang telah dilakukan emiten sebelumnya.



Tahun 2015 perusahaan menganggarkan belanja modal sampai dengan US$ 40 juta, jauh lebih tinggi daripada tahun 2014 yang hanya US$ 9 juta. Asal pendanaan adalah dari modal sendiri dan utang. Total utang emiten saat ini adalah 0,53x dari total asetnya, sementara posisi kas perusahaan pada akhir September masih US$ 20 juta. Diharapkan dengan kombinasi ekuitas dan utang, rasio utang emiten tidak banyak berubah sehingga tidak memberatkan kinerja keuangan perusahaan sendiri.

Belanja modal ini akan digunakan untuk proyek pembangunan pipa gas 20 km berkapasitas 15 mmscfd di Gresik, Jawa Timur dan pembangunan pipa gas 13 km berkapasitas 5 mmscfd dan fasilitas CNG (Compressor Natural Gas) di Jambi. Proyek Gresik akan dimulai pada Januari 2015 dan diharapkan selesai September dengan nilai investasi US$ 23 juta. Proyek Jambi sedang dalam tahap negosiasi dan diharapkan akan mulai konstruksi dalam 2-3 bulan ini dan selesai di semester 2 tahun ini juga.

Sumber: Materi Public Expose Emiten 2014

Sementara itu rencana strategis pengembangan perusahaan di 2015 mencakup juga distribusi 12 mmscfd di area komersil di Karawang; distribusi 20 mmscfd di Semarang, Jawa Tengah; pembangunan fasilitas gasifikasi LNG dan distribusi 20 mmscfd ke PLN di Balikpapan, Kalimantan Timur; dan distribusi 10 mmscfd di area komersil di Bali.

Rukun Raharja dikenal sebagai pemasok utama gas kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan penguasa 5% pangsa pasar yang tidak dikuasai oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang menguasai 80% pangsa pasar.

Namun perusahaan ini sebenarnya merupakan penyedia energy terintegrasi dari hulu ke hilir, sebagaimana dapat dilihat di dalam ilustrasi model bisnis di bawah ini. Dua  anak perusahaannya bergerak di bidang non distribusi gas, yaitu PT Suryandra Nusa Bakti yang bergerak di bidang pengisian LPG dan memiliki kapasitas 400MT per hari dan PT Cahya Guna Niketama yang mengoperasikan pelabuhan dan jasa logistik di Sulawesi Utara.


Ke depannya,  perusahaan ingin fokus kepada area midstream yang mencakup pengelolaan pipa gas, fasilitas pengolahan, transportasi dan fasilitas penyimpanan. Beberapa cara yang ditempuh perusahaan adalah mengembangkan pipa gas yang menghubungkan daerah kaya gas dengan daerah yang membutuhkan, Mendapatkan alokasi gas langsung dari berbagai BUMD, mengembangkan lini usaha LNG dan fasilitas pendukungnya serta mengembangkan fasilitas produksi dan pengolahan gas.
Sumber: Laporan Tahunan Emiten 2013 dan Materi Public Expose 2014