Thursday, October 10, 2013

PTPN III dan IV akan IPO 2014, Keduanya adalah Pilihan


 
Jakarta, 11 Oktober 2013 – PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dikabarkan akan melakukan IPO tahun 2014. Menteri BUMN Dahlan Iskan sedang mengajukan rencana ini kepada Komite Privatisasi yang berada di bawah koordinator Menko Perekonomian. AFN melihat bahwa kedua BUMN ini memang layak untuk diprivatisasi.

PTPN III dan IV dibandingkan dengan PTPN lainnya
Awalnya, kedua BUMN Perkebunan ini akan menunggu pembentukan holding. Namun karena pembahasannya masih terus tertunda-tunda, maka pemerintah memilih akan langsung melepas saham ke IPO.

Per Juli 2013, PTPN III mencatatkan laba sebelum pajak sekitar Rp 240 miliar sementara PTPN IV menargetkan pendapatan sekitar Rp 6,27 triliun. Kontribusi kedua BUMN ini berasal dari kelapa sawit.  

Sementara di tahun 2012 sendiri, kedua BUMN perkebunan ini memang lebih baik kinerjanya dibandingkan lainnya. Dengan aset terbesar yang lebih dari 30%nya dibiayai oleh ekuitas, PTPN III dan IV mencetak imbal hasil atas ekuitas (ROE) sebesar 24,97% dan 23,64%. Kinerja ROE memang lebih rendah daripada PT Rajawali Nusantara Indonesia, PTPN X dan PTPN VIII, namun hal ini dikompensasi dengan pendapatan dan laba yang lebih besar sehingga akan lebih menarik di pasar.

Bila dibandingkan dengan emiten perkebunan yang sudah ada di pasar sekarang ini maka jelas bahwa kinerja PTPN III dan PTPN IV sudah dapat disetarakan. Hanya saja tingkat leverage PTPN masih di atas peersnya.

PTPN III dan IV dibandingkan dengan perusahaan perkebunan di BEI
AFN merekomendasikan IPO ini namun dengan catatan, apabila IPO hanya untuk membayar utang, maka IPO ini menjadi tidak efektif karena tidak memberikan pertumbuhan nilai lebih bagi investor di pasar.

Tetapi bila IPO adalah untuk menggarap lahan, maka jangan terkejut dan kuatir apabila pada 5 tahun pertama di pasar, kinerja kedua PTPN ini akan lebih kecil dibandingkan peersnya yang kini setara. Pasalnya, dari sejak kelapa ditanam sampai berproduksi dan menghasilkan membutuhkan waktu 5 tahun.