Wednesday, January 28, 2015

Laba BRI Naik Ditopang Simpanan Nasabah

Jakarta, 29 Januari 2015 – PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk mencatatkan kenaikan laba bersih 13,6% karena pendapatan bunga bersih naik 16,6%. Kinerja ini ditopang oleh kemampuan BRI untuk meningkatkan simpanan nasabah sebesar 23,4%. Simpanan ini telah meningkatkan kredit yang diberikan sampai 14,3%.

Laba bersih naik 13,6% menjadi Rp 24,24 triliun dari sebelumnya Rp 21,34 triliun karena peningkatan pendapatan bunga bersih naik 16,6% menjadi Rp 51,44 miliar dari sebelumnya Rp 44,11 triliun . Sebagian besar pendapatan bunga tersebut adalah dari bunga dan investasi yaitu Rp 73,07 triliun , sementara sisanya, Rp 2,06 triliun adalah dari pendapatan syariah.

Kinerja ini berhasil dicatatkan oleh BRI karena perseroan berhasil menghimpun aset sampai ke pelosok Indonesia khususnya sektor pertanian yang umumnya adalah nasabah mikro. Aset pada akhir tahun 2014 menggembung 28,1% menjadi Rp 801,96 triliun yang terutama didorong oleh kenaikan penyaluran kredit 14,3% menjadi Rp 479,21 triliun. Simpanan nasabah berhasil ditarik untuk membiayai peningkatan aset ini sehingga naik 23,4% menjadi Rp 622,32 triliun.

Sampai saat ini BRI diuntungkan mengandalkan nasabah ritel dan binaan Usaha Kecil Menengah (UKM). Namun kredit sektor perbankan akan tumbuh minimal 5% sampai 7% tahun depan, sedikit tersendat karena direm oleh Bank Indonesia. Perlambatan ini berpotensi untuk menekan pertumbuhan BRI ke depan, walaupun kini ia telah menjadi bank terbesar di tanah air berdasarkan aset, melampaui PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (BMRI).

Kinerja lainnya dari BRI adalah keberhasilannya mengoptimalkan jaringan dan pemanfaatan teknologi terkini guna mendukung pertumbuhan bisnis perbankan, khususnya melalui transaksi e-channel dan e-banking. Keberhasilan tersebut membawa BRI meraup pendapatan berbasis komisi (fee based income) pada 2014 mencapai Rp 6,1 triliun.

Ke depannya BRI akan serius menggarap branchless banking yang akan meningkatkan potensi laba bank. Melalui perekrutan agen yang berlabel BRILink, BRI berharap bisa mengakuisisi 1,25 juta nasabah baru. Program branchless ini diharapkan akan dapat menyebar sampai ke 70 desa. 





Logindo Terbitkan Obligasi di Singapura untuk Tingkatkan Pangsa Pasar

 Jakarta, 28 Januari 2015 – PT Logindo Samudramakmur, Tbk (LEAD) menyatakan akan mencatatkan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Singapore  senilai S$ 50 juta dengan tingkat kupon 2,93% dan tenor 5 tahun. Perusahaan pemeringkat Standard & Poor’s memberikan peringkat AA- untuk obligasi perseroan ini. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pangsa pasar. Informasi ini ternyata direspon baik oleh pasar.

Hasil dari penerbitan obligasi ini akan digunakan perseroan untuk memperkuat posisi pangsa pasar di dalam industri yang bertumbuh, peningkatan kapasitas operasional dengan pembelian armada-armada baru, dan diversifikasi sumber pendanaan kepada pasar modal global.

Berdasarkan data Research and markets yang dirilis pada bulan Agustus 2013, pasar industri jasa transportasi laut tahun 2013 secara global dinilai sebesar USD 69,3 miliar, yang diestimasikan akan mencapai USD 91,2 pada tahun 2018. Faktor utama yang mendorong pertumbuhan tersebut ialah meningkatnya permintaan minyak dan gas pasar global, pertumbuhan aktivitas eksplorasi dan produksi serta meningkatnya jumlah anjungan lepas pantai.

Berdasarkan data BP Migas yang dirilis pada bulan Juni 2013, proyeksi kebutuhan seluruh jenis kapal penunjang operasi lepas pantai yang menggambarkan industri jasa transportasi laut di Indonesia hingga tahun 2015, diperkirakan akan mencapai 235 unit. Kebutuhan jenis kapal penunjang operasi lepas pantai yang menempati posisi pertama di Indonesia adalah kapal AHTS, JR, MPV dan CLB.
Perseroan merupakan penyedia jasa penyewaan kapal penunjang kegiatan lepas pantai (Offshore Support Vessels, OSV) bagi industri minyak dan gas bumi, dengan jumlah armada sebanyak 60 kapal, mencakup 12 jenis kapal seperti: Accommodation Work Barge, Anchor Handling Tug, Anchor Handling Tug Supply, Crew Boat, Diving Support Vessel, Flat Top Barge, Harbour Tug, Hopper Barge, Landing Craft Transport, Tugboat, Platform Supply Vessel, dan Utility Boat.

Perseroan mengoperasikan armada kapalnya di berbagai wilayah di Indonesia meliputi sungai, pesisir pantai serta laut. Selain itu, untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pelayanan kepada pelanggan, perseroan mengoperasikan perbaikan dan pemeliharaan yard/workshop di Kalimantan Timur, Indonesia. Kemudian, Perseroan juga menyediakan jasa akomodasi makan dan minum bagi awak kapal dan pelanggan, serta jasa penggantian bahan bakar kapal.

Perseroan memiliki portofolio pelanggan yang terdiri dari perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi lokal maupun multinasional, termasuk Total E&P Indonesie, PT Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Utara Jawa Barat dan ENI Muara Bakau BV. Adanya pemberlakuan asas cabotage untuk Anchor Handling Tug Supply (AHTS) dengan daya di atas 5.000 bhp dengan sistem DP, Platform Supply Vessel (PSV) dan Diving Support Vessel (DSV) mulai tahun 2013 memberikan kesempatan yang lebih luas bagi Perseroan untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Dengan pendanaan baru ini, perseroan selama tahun 2014 – 2018 merencanakan pendapatan tumbuh rata-rata 19,65% per tahun, pertumbuhan laba rata-rata 16,08% per tahun, pertumbuhan aset 16,13% per tahun. Untuk rasio-rasio, perseroan mentargetkan rasio lancar 0,82x, rasio utang atas ekuitas 67,69%, dan imbal hasil atas ekuitas 17,15%.

Pembatasan yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah kekayaan bersih perseroan tidak boleh kurang dari US$ 75 juta, rasio total pinjaman dan kekayaan bersih berwujud tidak boleh lebih dari 3:1, dan rasio EBITDA dengan beban bunga tidak boleh kurang dari 2,75:1. Per tanggal 30 September 2014,  kekayaan bersih perseroan tercatat sekitar US$ 127 juta, rasio total pinjaman dan kekayaan bersih 1,1:1, sementara EBITDA per beban bunga tercatat 6,65:1.