Friday, November 15, 2013

Siapkan Rp 700 Miliar dari Kas Internal, Surya Semesta Kembangkan Karawang

Jakarta, 15 November 2013 – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) telah menyiapkan Rp 700 miliar dari kas internalnya untuk mengembangkan kawasan industri di Karawang. Sampai 30 September 2013, Surya Semesta mencatatkan posisi kas Rp 1,86 triliun dengan arus kas selama 9 bulan tercatat Rp 624,64 miliar. Pengembangan ini dapat dibiayai oleh arus kas operasional setahun perusahaan.

Surya Semesta bergerak di bidang pengembangan kawasan industri, kawasan komersial, jasa konstruksi dan perhotelan. Melalui PT Suryacipta Swadaya (SCS), Surya Semesta mengembangkan dan mengelola Suryacipta City of Industry (Suryacipta) – kawasan industri seluas 1.400 hektar di Karawang.

Karawang memiliki potensi yang sangat tinggi di dalam investasi. PT Sharp Electronics Indonesia akan meningkatkan produksinya 2,5 kali lipat dengan mengoperasikan pabrik baru  di Karawang dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun.  PT Firmenich Aromatics Indonesia juga menambah nilai investasi di Indonesia sebesar 33 juta dolar AS dengan pendirian pabrik baru Durarome.

Di kawasan industri Suryacipta sendiri, The New Energy and Industrial Technology Development Organization of Japan (NEDO) sudah menginvestasikan ¥ 3,5 miliar atau senilai Rp 350 miliar untuk proyek percontohan.

Seiring dengan pertumbuhan kawasan ini, perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang cukup signifikan yaitu 26,03% menjadi Rp 3,35 triliun. Tetapi pertumbuhan pendapatan ini tidak diikuti oleh pertumbuhan positif laba bersih yang malah turun 11,75% menjadi Rp 486,02 miliar. Tapi rasio imbal hasil atas ekuitas masih cukup tinggi di 30,36%.

Sebelumnya, pada Oktober 2013,  Surya Semesta telah menerbitkan obligasi sebesar Rp 700 miliar, di mana hampir seluruh dana yang diperoleh yaitu Rp 630 miliar diperuntukkan penyertaan modal di SCS.

SCS juga baru saja meluncurkan Suryacipta Technopark, sebuah kawasan yang terdiri dari kelompok bangunan warehouse atau standard factory dengan luas totalnya 22 hektar. Pada penawaran perdana, perusahaan telah berhasil menarik PT  Mitsui Kinzoku Act Indonesia, sebuah perusahaan komponen otomotif. 

Target dari pemasaran Suryacipta Technopark yang dipersiapkan dengan standar internasional ini adalah Small Medium Enterprise Manufacturing atau pabrik berskala Usaha Kecil Menengah, Logistic Company dan Warehouse.


Saham SSIA bergerak fluktuatif di kisaran Rp 700 - 850 setelah turun dari harga rekornya di Rp 1.660 Mei lalu.