Monday, November 11, 2013

Adi Sarana Siapkan Capex Rp 900 Miliar Paska Pertumbuhan Laba 4 Kali

Jakarta, 11 November 2013 - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berencana menambah 4.000 kendaraan baru di tahun 2014 dengan anggaran sekitar Rp 900 miliar. Sampai dengan tahun ini, telah mengeluarkan Rp 542 miliar untuk penambahan aset tetap yang kebanyakan adalah kendaraan. Dengan sekitar 13.000 kendaraan yang ada, Adi Sarana mampu meningkatkan  laba bersihnya tahun ini sebesar 365,9%.

Adi Sarana mencatat
kan pendapatan tahun ini sebesar Rp 752,34 miliar, naik 31,73% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 571,14 miliar. Tetapi laba bersihnya naik signifikan sebesar 365,9% menjadi Rp 60,05% dari sebelumnya Rp 12,89 miliar. Kenaikan ini dikarenakan penurunan beban keuangan paska IPO dan kenaikan pendapatan bunga dari deposito dana IPO.

Adi Sarana mencatatkan arus kas negatif untuk aktivitas operasi akibat pembelian kendaraan operasional besar-besaran. Tanpa pembelian itu, maka Adi Sarana memperoleh kas masuk sebesar Rp 420,56 miliar, cukup untuk membiayai ekspansi ke depannya.

Karena perdagangan saham ASSA yang jauh dari harga IPOnya, serta likuiditasnya yang terus turun, maka salah satu pemegang saham mayoritas Adi Sarana yaitu PT Daya Adicipta Mustika terus mengumpulkan saham ASSA. Sampai dengan akhir September 2013, Daya Adicipta tercatat memiliki 377 juta lembar, naik 132,25 juta lembar dari posisi bulan Juni.

AFN melihat beberapa hal positif dari Adi Sarana:
1. Pemilik mayoritasnya memiliki perhatian kepada sahamnya dan melihat bahwa ke depannya perusahaan ini memiliki masa depan yang menarik. Hal ini perlu diterima oleh pasar sebagai hal yang positif;
2. Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih ditopang oleh kondisi industri yang memang makin kuat dan membutuhkan transportasi sewaan;
3. Manajemen cenderung bersikap hati-hati terhadap utang sehingga tingkat leverage walaupun tinggi, namun tidak membahayakan dan digunakan untuk kepentingan operasional.

Tetapi ada beberapa yang perlu ditengarai oleh investor:
1. Posisi piutang Adi Sarana yang tinggi dan meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan memberikan sinyal bahwa Adi Sarana belum memiliki daya tawar yang kuat terhadap konsumennya;
2. Penambahan 4.000 kendaraan baru akan dilakukan pada kondisi ekonomi yang belum pasti dan dalam likuiditas ketat. Ini berpotensi akan meningkatkan biaya di masa depan.