Sunday, December 7, 2014

Indika Energy Cairkan Pinjaman (Lagi), Peringkat Turun 2 Notch

Jakarta, 8 Desember 2014 -  PT Indika Energy Tbk (INDY) menarik pinjaman bank senilai US$ 30 juta. Pinjaman ini kemudian diteruskan ke anak usaha, Indika Capital Investments Pte Ltd (ICI). Rasio utang terhadap ekuitas setelah pencairan ini menjadi 1,5 kali.

ICI merupakan entitas anak yang bergerak di bidang perdagangan batubara. Kendati pasar batubara masih lesu, namun, Indika yakin ICI memiliki kemampuan untuk bisa menjalankan usahanya. Indika dan ICI telah menandatangani perjanjian pinjaman pada 3 Desember 2015.

Pinjaman dicairkan dari Bank Mandiri dan Citibank N.A Cabang Jakarta dengan nilai masing-masing sebesar US$ 20 juta dan US$ 10 juta. Pinjaman ini selanjutnya diberikan ke ICI sebagai utang dari pihak terafiliasi. Anak usaha yang berdomisili di Singapura ini akan menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan usaha.

Sampai akhir September tahun ini, ICI mencatatkan kerugian US$ 25.981, naik dari tahun lalu sebesar US$ 12.239. Sedangkan Indika sendiri mencatatkan kerugian US$ 9.61 juta, naik dari tahun lalu sebesar US$ 3.20 juta.

Kinerja operasional pemilik Santan Batubara dan Kideco Jaya Agung yang kurang baik ini ditambah dengan kecenderungan untuk terus meningkatkan utang mendorong pelaku pasar untuk menempatkan obligasi Indika di kategori obligasi non investasi (junk bonds), atau turun sekitar 2 notch bila dilihat dari current yield-nya.  

Obligasi senilai US$300 juta dengan kupon 7 persen yang jatuh tempo Mei 2018 sudah turun jadi US$ 84.79 sen untuk tiap dolar. Pada saat diterbitkan at par tahun 2011, Moody’s Investors Service memberikan peringkat B1, sementara Fitch Ratings member peringkat B+.


Harga saham Indika pun terus tertekan sejak September 2014.