Thursday, August 21, 2014

Multi Agro Rugi Karena Beli TBS dan Tingginya Beban Bunga

Jakarta, 22 Agustus 2014 – PT Multi Agro Gemilang Plantations, Tbk (MAGP) baru saja merilis laporan keuangannya. Multi Agro mencatatkan peningkatan signifikan pada pendapatan, akan tetapi melaporkan rugi bersih sampai dengan Rp 10,69 miliar atau Rp 1,19/ saham. Kerugian ini disebabkan oleh besarnya beban keuangan yang dibayarkan perusahaan.

Pendapatan Multi Agro naik sampai 275,4% menjadi Rp 72,30 miliar di semester I-2014 dibandingkan Rp 19,26 miliar di periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh kemampuan perusahaan yang kini dapat memproduksi minyak sawit mentah sebesar Rp 65,04 miliar dan inti sawit sebesar Rp 7,26 miliar dibandingkan nol di tahun lalu. Tahun lalu perusahaan hanya mampu melakukan penjualan tandan buah segar (TBS).

Sebagian besar pendapatan itu berasal dari penjualan ke PT Multi Mas Nabati Asah, anggota grup Wilmar sebesar Rp 45,65 miliar. Selain itu ada juga penjualan kepada PT Innowangsa Oils & Fats sebesar Rp 16,39 miliar.

Beban pokok pendapatan sayangnya naik lebih cepat daripada peningkatan pendapatan karena adanya pembelian dari pihak ketiga sebesar Rp 61,70 miliar. Perusahaan mengakui bahwa sampai saat ini perusahaan tengah fokus pada pembenahan internal dan untuk sementara masih belum melakukan penambahan tanaman baru. Apabila perusahaan tidak dapat memasok pabrik kelapa sawitnya dengan tanaman sendiri maka ditengarai beban pokok yang jumlahnya raksasa ini akan terus menekan laba perusahaan.

Ditambah lagi dengan peningkatan signifikan pada beban bunga perusahaan menjadi Rp 9,61 miliar dari sebelumnya hanya Rp 413,76 miliar. Peningkatan beban bunga ini dikarenakan meningkatnya sewa pembiayaan dari beberapa perusahaan pembiayaan termasuk PT Clipan Finance Indonesia, Tbk. Beban bunga rata-rata dari perusahaan pembiayaan ini adalah 16%. Sewa pembiayaan dari perusahaan pembiayaan lainnya, entah mengapa, tidak disebutkan di dalam laporan keuangan ini.


Sejak awal semester kedua, saham Multi Agro berkode MAGP tertekan di harga terendah, Rp 50, dengan likuiditas yang nyaris tidak ada.