Monday, September 2, 2013

BATA Tumbuh Moderat, Tapi Harus Perhatikan Persediaan

Jakarta, 2 September 2013 - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mencatatkan pendapatan 1 semester sebesar Rp 383 miliar, meningkat 16% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2012. Laba bersih dari penjualan ini adalah Rp 23,52 miliar, mencerminkan marjin laba bersih 6,14% dan imbal hasil atas ekuitas (ROE) 11,89%. Di tengah peningkatan pendapatan ini, AFN merekomendasikan perusahaan untuk mengamati perkembangan peningkatan persediaan yang signifikan.

Sumber: laporan keuangan 30 Juni 2013 perusahaan
BATA, produsen sepatu dengan berbagai merek termasuk merek Bata sendiri yang sudah terkenal, memang memiliki kinerja keuangan yang baik pada semester I ini. Pertama, ada pertumbuhan pendapatan sebesar 16%. Kedua, tingkat leverage yang rendah tercermin dari rasio liabilitas terhadap ekuitas yang hanya 0,78x. Ketiga, rata-rata hari piutang cukup pendek yaitu 22 hari yang artinya arus kas mengalir dengan lancar.

Sumber: laporan keuangan 30 Juni 2013 perusahaan
Akan tetapi peningkatan persediaan terjadi secara signifikan yaitu sebesar 48% sejak penutupan tahun 2012 menjadi Rp 328,8 miliar. Rata-rata hari persediaan mencapai 287,4 hari, artinya Rp 1 persediaan disimpan selama 287,4 hari. Sebagian besar dari persediaan tersebut adalah persediaan barang jadi. Perusahaan juga melaporkan adanya peningkatan mutasi cadangan persediaan yang lambat pergerakannya sebeasr 11% menjadi Rp 12,34 miliar.

Sumber: laporan keuangan 30 Juni 2013 perusahaan
Hal ini sejalan dengan pengamatan AFN ditambah dengan interview ringan bahwa sepatu merek BATA dan merek-merek lain yang di bawah grup tersebut kini tidak lagi menjadi prioritas. Di pangsa kelas atas BATA kalah dengan berbagai merek yang masuk di ruang-ruang komersial seperti Rockport dan Brain Buffel. Sementara di pangsa kelas untuk sepatu remaja, BATA kalah dengan Converse dan Crocs yang juga baru masuk.



Rekomendasi AFN terhadap perusahaan adalah BATA perlu mendefinisikan ulang pasar yang ingin disasarnya sehingga dapat meningkata penjualan dengan lebih signifikan dan menurunkan persediaan.