Thursday, July 25, 2013

Indofarma Bukukan Penurunan Penjualan dan Rugi Bersih

Indofarma, Tbk (INAF), perusahaan farmasi BUMN yang memproduksi obat-obat generik di Indonesia, mengalami penurunan pendapatan hampir 15%. Penurunan pendapatan ini membuat perusahaan menderita rugi bersih, walaupun beban-beban telah ditekan.

Pendapatan Indofarma tercatat Rp 346,23 miliar turun 14,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 404,73 miliar. Beban-beban terkait operasional tercatat Rp 354 miliar, sudah turun dari tahun lalu Rp 383,44 miliar akibat pengurangan beban pemasaran serta beban pokok produksi. Sementara beban keuangan naik sedikit menjadi Rp 7,91 miliar dari Rp 6,49 miliar di tahun lalu akibat ada peningkatan pinjaman bank.

Arus kas dari aktivitas operasional negatif Rp 237,72 juta. Akan tetapi dari tahun lalu, arus kas dari operasional memang sudah negatif sekitar Rp 233 miliar, namun angka ini membaik di penutupan tahun menjadi negatif Rp 40,91 miliar.

AFN setuju dengan pernyataan manajemen Indofarma di Laporan Tahunan 2012, yaitu: Dari sisi internal tantangan yang dihadapi oleh Indofarma antara lain dalam melakukan penataan anak perusahaan untuk penyelarasan dengan kebijakan induk. Sedangkan dari sisi eksternal Perseroan dihadapkan pada kenaikan kurs yang berdampak langsung pada meningkatnya harga bahan dan kenaikan Upah Minimum Provinsi yang berpengaruh pada harga pokok produksi.Menurut AFN, tantangan ini telah menekan kinerja finansial Indofarma yang tampak pada semester 1 2013 ini.

 Karenanya AFN merekomendasikan bahwa perbaikan Indofarma harus dikerjakan bersama-sama dengan pemerintah karena kaitannya dengan obat generik, sebelum Indofarma menjadi beban bagi pemerintah. Ekspektasi pemerintah untuk menyatukan Indofarma dengan BUMN farmasi lainnya seharusnya dieksplorasi seiring dengan perbaikan ini supaya kinerja Indofarma tidak menekan BUMN farmasi yang akan memilikinya.


INAF: pergerakan saham