Wednesday, November 6, 2013

Indofood Dirikan Perusahaan Pelayaran untuk Mengamankan Logistik, Posisi Keuangan Kuat

Jakarta, 7 November 2013 – PT Indofood Sukses Makmur, Tbk, mendirikan perusahaan baru di bidang pelayaran bernama Boga Indah Pte.Ltd. di bawah salah satu anak usahanya yaitu Pacsari Pte.Ltd. dengan modal US$ 100.000 atau ekuivalen sekitar Rp 1,1 miliar. Di Juli 2013 ini, Indofood juga sudah mendirikan 1 perusahaan pelayaran di bawah Pacsari dengan nama Sari Indah Pte. Ltd. yang bermodal awal juga US$ 100.000.

Sebelumnya, Indofood juga memiliki bisnis pelayaran melalui 6 anak usahanya, yaitu Pacsari Pte.Ltd, PT Pelayaran Tahta Bahtera,  PT Samudra Sukses Makmur, Fame Sea Enterprise Inc, Special Sky Investments, dan Bountiful Pro.Ltd. Pacsari berdomisili di Singapura, Tahta Bahtera dan Samudra di Jakarta, dan sisanya di Virgin Islands. Semuanya dimiliki oleh Indofood sebanyak 100%.

AFN melihat pendirian perusahaan ini merupakan salah satu upaya Indofood untuk mengamankan sistem logistiknya. Dengan makin bertambahnya produk yang dihasilkan serta area yang dilayani, maka logistik menjadi satu point yang makin krusial untuk menjaga pangsa pasar yang sudah berhasil diraih.

Apalagi dengan posisi kas Indofood yang sebesar Rp 14,99 triliun serta arus kas selama 9 bulan mencapai Rp 3,67 triliun, Indofood lebih dari mampu untuk menyisihkan sebagian dana untuk membangun unit bisnis baru.

Di dalam 3 triwulan ini, Indofood mencatatkan pertumbuhan penjualan 10,5% menjadi Rp 41,28 triliun. Grup Consumer Branded Products (“CBP”) terus menjadi kontributor utama dengan memberikan kontribusi sekitar 45% terhadap penjualan neto konsolidasi, sedangkan Grup Bogasari, Agribisnis, Distribusi dan China Minzhong Food Corporation Limited masing-masing memberikan kontribusi sekitar 26%, 20% , 8% dan 1%.
Namun laba bersih turun 38,9% menjadi Rp 3,67 triliun sehingga laba bersih per saham menjadi Rp 219/ lembar. Ini dikarenakan naiknya beban gaji, upah dan imbalan kerja karyawan serta utilitas, naiknya beban bahan baku, turunnya harga jual rata-rata pada Grup Agribisnis, kenaikan beban pengangkutan dan penanganan serta promosi dan periklanan dan kerugian karena selisih kurs.

Segera setelah pengumuman kinerja keuangan ini, harga saham INDF turun dari sebelumnya Rp 7.450 menjadi Rp 6.300 dan baru naik lagi ke level Rp 6.700. Dengan harga Rp 6.700, maka rasio P/E menjadi 23x dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) menjadi 2,6x.

Laba Selamat Sempurna Meningkat, Harga Saham Melonjak



Jakarta, 7 November 2013 – PT Selamat Sempurna, Tbk (SMSM) mencatatkan pendapatan yang stabil dan laba yang meningkat di Rp 1,66 triliun dan Rp 211,14 miliar di 9 bulan pertama ini.Harga sahamnya melonjak dari Rp 2.775 di penutupan 1 November menjadi sempat Rp 3.500 pada hari ini, atau naik 26% dalam 3 hari.

Selamat Sempurna pada awal tahun telah menetapkan target Rp 2,45 triliun untuk pendapatan dan Rp 264 miliar untuk laba bersih. Sampai 9 bulan ini, target pendapatan tercapai 68% sementara target laba bersih tercapai 72%.

 

Selamat Sempurna adalah manufaktur filter dan radiator untuk otomotif, termasuk di dalamnya selang rem, selang bensin, dan sebagainya. Selamat Sempurna juga mengekspor produknya ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Keempat entitas anak Selamat Sempurna adalah manufaktur di berbagai sparepart otomotif, termasuk filter, alat pengangkat dan komponen kendaraan, karet komponen kendaraan, dan suku cadang.

PT Greenwood Sejahtera, Tbk (GWSA) dan Selamat Sempurna memiliki hubungan terafiliasi dimana komisaris utama Greenwood adalah juga direktur dari Selamat Sempurna dan direktur utama Selamat Sempurna adalah juga komisaris Greenwood. Namun tidak ada kesamaan pemilik langsung mayoritas saham kedua perusahaan maupun kepemilikan saham satu sama lain.
 
Greenwood adalah pengembang TCC Batavia yang dirancang sebagai superblok 7 menara di atas lahan seluas 7,2 hektare (ha) yang mengusung  konsep “world class one stop living: working, living, and entertaining” yang menggabungkan aktivitas bisnis, hiburan, akomodasi, dan hunian dalam satu konfigurasi yang harmonis.

Berbeda dengan Selamat Sempurna, Greenwood mengalami penurunan kinerja pendapatan dan laba bersih cukup signifikan akibat belum selesainya menara yang baru.

Greenwood Sejahtera Kurangi Jumlah Komisaris, Kinerja Turun



Jakarta, 7 November 2013 - PT Greenwood Sejahtera, Tbk (GWSA) baru saja melaksanakan RUPS dengan hasil mengganti direktur perseroan dan komisaris utama. Hasilnya adalah pengurangan jumlah komisaris dari 4 orang menjadi 2 orang. Keputusan ini mengurangi biaya-biaya supervisi direktur sekaligus berpotensi mengurangi kualitasnya.  


Posisi lengkap direksi dan komisaris menjadi sebagai berikut:

Sementara itu, Greenwood baru saja melaporkan kinerjanya sampai dengan triwulan III tahun ini yang memang turun cukup signifikan tahun ini. Pendapatan turun menjadi hanya sekitar 10% dari periode yang sama tahun lalu, dan laba bersih hanya sepertiganya. Penurunan kinerja ini khususnya disebabkan karena penjualan unit perkantoran dan apartemen yang memang sudah habis terjual, sementara unit baru belum ada.

Saat ini saham Greenwood diperjualbelikan dengan harga Rp 182/ lembar yang mencerminkan rasio P/E 12,5x. Level harga ini sudah di bawah harga pembukaan di awal tahun Rp 220/ lembar, dan di bawah level IPO Rp 250.

Greenwood adalah pengembang TCC Batavia yang dirancang sebagai superblok 7 menara di atas lahan seluas 7,2 hektare (ha) yang mengusung  konsep “world class one stop living: working, living, and entertaining” yang menggabungkan aktivitas bisnis, hiburan, akomodasi, dan hunian dalam satu konfigurasi yang harmonis.

AFN melihat bahwa pengurangan komisaris ini menjadi keputusan yang harus dilakukan karena kebutuhan dana yang besar untuk mempertahankan kinerja. Namun perlu pula diperhatikan agar pengurangan ini tidak sampai membuat biaya agensi (agency cost) - yaitu biaya-biaya konflik kepentingan antara jajaran manajemen dan pemegang saham - menjadi besar.