Thursday, February 13, 2014

Laba Bersih Adhi Karya Naik 92%, Targetkan Tumbuh 41,8% Tahun ini



Jakarta, 14 Februari 2014 – Laba bersih PT Adhi Karya (Persero), Tbk (ADHI) hampir berlipat ganda, atau naik 92% menjadi Rp 405,98 miliar pada tahun 2013. Di tahun 2014, Adhi Karya menargetkan peningkatan laba bersih 41,8% menjadi Rp 570,6 miliar. Sebagian pertumbuhan laba bersih akan berasal dari lini bisnis non konstruksi yaitu properti.



Adhi Karya di dalam laporan keuangan audit 2013 mencatatkan pertumbuhan pendapatan 28% menjadi Rp 9,8 triliun. Pertumbuhan pendapatan itu ditopang oleh peningkatan pendapatan dari sektor EPC sebesar 135% menjadi Rp 1,89 triliun dari sebelumnya Rp 805,8 miliar. Sementara itu jasa konstruksi yang menyumbang 74% juga naik 14% menjadi Rp 7,2 triliun. 
 Di bagian bawah, pertumbuhan laba 2013 memang sangat signifikan, mencapi 92%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan laba selisih kurs yang tahun ini sampai Rp 110 miliar dari tahun lalu Rp 17,86 miliar; serta penurunan beban penyisihan penurunan nilai piutang yang tahun ini hanya Rp 65,36 miliar sementara tahun lalu Rp 226,49 miliar. 

Sebaliknya, faktor penekan laba tahun ini berasal dari penurunan pendapatan bersih ventura bersama konstruksi yang hanya Rp 57,56 miliar dari sebelumnya Rp 87,33 miliar serta peningkatan beban administrasi dan umum yang sampai Rp 309,99 miliar yang sebelumnya Rp 230,07 miliar.  Pertumbuhan laba signifikan ini telah memberikan laba bersih per saham sebesar Rp 225,54/ lembar. Dengan harga kini (sesi pertama tanggal 14 Feb), maka rasio P/Enya masih cukup rendah di 8,80x sementara PBVnya 2,32x.
 Secara umum, kinerja Adhi Karya lainnya juga membaik. Kinerja marjin EBIT meningkat dari 6,7% menjadi 8,4%, kinerja laba bersih dari 2,8% menjadi 4,1%, Imbal hasil atas ekuitas (ROE) meningkat dari 18% menjadi 26,4%. Demikian pula juga kemampuan untuk mengelola kas meningkat. Rata-rata hari piutang turun dari 64,3 hari menjadi hanya 56 hari, hari-hari utang usaha turun dari 19,69 hari menjadi 14,12 hari.

Tingkat utang perusahaan memang naik, dimana utang jangka panjang naik jadi Rp 1,63 triliun dari sebelumnya Rp 838,58 miliar. Ini mengakibatkan rasio utang terhadap ekuitas naik dari 0,71x menjadi 1,06x, walaupun rasio utang atas aset tetap di 0,84 kali. Walaupun tingkat utang naik, namun kemampuan Adhi Karya membayar bunga dengan EBIT malah meningkat. Hal ini diindikasikan dengan rasio EBIT pada beban keuangan yang meningkat jadi 7,62x dari sebelumnya 5,94x, artinya beban keuangan dapat dibayarkan 7,62 kali lipat dengan EBIT yang dihasilkan perusahaan.

Pertumbuhan laba di tahun 2014 diperkirakan akan ditopang oleh meningkatnya pendapatan perusahaan yang diproyeksi akan mencapai Rp 14,7 triliun. Kontrak baru ditargetkan Rp 21,1 triliun atau naik 80% dibandingkan tahun 2013 yang mencapai Rp 11,7 triliun. Untuk itu perusahaan menganggarkan pembelanjaan modal sebesar Rp 860 miliar yang akan didanai oleh obligasi tahap dua, kas internal, serta pinjaman bank. 

Pasar terlihat merespon baik informasi ini. Hari ini harga saham Adhi Karya meningkat 2,84% sementara IHSG hanya meningkat 0,17%.