Tuesday, July 16, 2013

Exploitasi Energi Cari Pendanaan Rp 1,8 T

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk (CNKO), perusahaan yang bergerak bidang pertambangan, pengolahan dan perdagangan batubara di Kalimantan Selatan, mencari pendanaan  sebesar Rp 1,8 triliun. Rencananya pendanaan tersebut akan berupa utang untuk proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik. Jumlah tersebut setara dengan 70% investasi yang mencapai Rp 2,5 triliun atau US$ 260 juta.

 Pembangkit listrik tersebut berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dan direncanakan akan dimulai pembangunannya pada pertengahan 2014. Dengan kapasitas 2x65 MW, listrik ini akan dijual kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Perusahaan juga berencana mengoperasikan PLTU Rengat (2x7MW) dan PLTU Tembilahan (2x7MW) di Riau, pada kuartal 3 tahun 2014. Selain itu perusahaan juga tengah mengembangkan tambang batubara di konsesi miliknya yang terletak di Kalimantan seluas 400 ha. Rencananya, tambang itu akan berproduksi 48 juta ton.

AFN melihat bahwa keputusan mencari pendanaan eksternal bersifat utang bagi CNKO adalah cukup aman karena:
1. Tingkat leverage CNKO masih di bawah rata-rata. Rasio total liabilitas terhadap ekuitas CNKO masih di bawah 1, sementara rasio lancar masih 2,8x.

2. CNKO memiliki business model yang menarik, dimana perusahaan tidak hanya menambang batubara dan mencari pembeli di luar dan dalam negeri. CNKO menciptakan pasar batubara bagi dirinya sendiri dengan membangun pembangkit listrik yang akan menyerap produksi batubaranya. Dengan pertimbangan bahwa konsumsi energi di Indonesia masih sangat rendah, dan sebagian besar listrik akan dibangkitkan dengan batubara, maka model ini diperkirakan akan berlangsung efektif dalam jangka panjang.

Akan tetapi AFN ingin memberikan rambu-rambu bahwa CNKO merupakan perusahaan yang masih dalam tahap eksploitasi awal batubara dan juga dalam tahap pengembangan pembangkit listrik. Masih akan banyak catatan kerugian dan kebutuhan pendanaan yang masif dalam jangka pendek dan menengah.
Pergerakan harga saham CNKO




No comments:

Post a Comment