Wednesday, September 25, 2013

Tjiwi Kimia Ekspansif dan Terdiskon

Jakarta, 25 September 2013 - PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), milik Sinarmas Group, mulai terlihat ekspansif dengan pembelian 35,29% kepemilikan PT Oki Pulp & Paper Mills senilai Rp 300 miliar atau US$ 30 juta. Kini, saham tersebut dijaminkan untuk mendapatkan pinjaman senilai sama dari China Development Bank untuk pembangunan pabrik pulp terbesar di Indonesia bahkan Asia.

Pembelian OKI  Pulp pada tanggal 11 Juli ini adalah untuk melengkapi lini produk Tjiwi Kimia untuk kertas dan tisu. Sebelumnya diberitakan bahwa pada awal Februari 2013 OKI  Pulp akan membangun pabrik pulp terbesar di Indonesia, berkapasitas 2,6 juta ton  kertas dan 500 ribu ton tisu per tahun, akan dibangun, Investor dari Hongkong dikabarkan akan menginvestasikan dana sebesar Rp 27 triliun. Dari lahan 350 ribu hektar HTI di OKI  saat ini, 2800 ha disediakan untuk operasional pabrik, 1500 ha akan menjadi lahan pabrik sisanya akan menjadi ruang terbuka hijau 3%,  infrastruktur 5%, dan prasarana umum 5%.

Kepemilikan atas saham tersebut dibuat agunan untuk meminjam dengan jumlah yang sama dari CDB. Dana pinjaman akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan pabrik itu.  Untuk pembangunan pabrik tersebut PT OKI menargetkan investasi  mencapai US$3 milyar dimana produksi komersial pulp dan tissue direncanakan pada kuartal kedua tahun 2016.

Tahun ini, Tjiwi Kimia telah menganggarkan capex US$ 140-150 juta yang akan diperoleh dari kas internal dan pinjaman untuk menambah pabrik dan pembangkit listrik. Tjiwi Kimia berencana membangun pembangkit listrik berkapasitas 90MW dengan investasi US$100 juta, sehingga total kapasitas yang dimiliki akan menjadi 140MW. Selain itu Tjiwi Kimia juga menganggarkan US$ 40-50 juta untuk perbaikan mesin. Posisi kas Tjiwi Kimia sampai 30 Juni 2013 adalah US$ 57.53 juta.

Saat ini Tjiwi Kimia telah mencatatkan kinerja pendapatan yang stabil, serta arus kas yang positif, walaupun sempat negatif di semester I 2013 karena penerimaan kas dari pelanggan yang lebih kecil daripada pembayaran kepada pemasok, yang disebabkan oleh pelemahan Rupiah.

Dengan kinerja yang stabil dan potensi pertumbuhan yang besar setelah pembangunan pabrik jadi, maka harga kini TKIM sangat menarik. Price to earnings saat ini hanya 6,3x dengan Price to book value 0,3x. Namun struktur utang yang cukup besar dalam mata uang Rupiah akan memberikan risiko nilai tukar tersendiri yang kurang menguntungkan bagi perusahaan yang pelaporannya menggunakan dolar ini.

No comments:

Post a Comment