Monday, March 3, 2014

Krakatau Steel Catatkan Rugi Bersih US$ 13,6 juta




Jakarta, 4 Maret 2014 – PT Krakatau Steel (Persero), Tbk (KRAS), penghasil baja yang sebagian besar penjualannya adalah ke pasar Indonesia, mencatatkan rugi bersih US$ 13,6 juta. Nilai kerugian ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu, walaupun tertekan oleh turunnya pendapatan dan kerugian entitas asosiasi yang lebih besar.

Pendapatan perusahaan turun 9% menjadi US$ 2,08 miliar dari sebelumnya US$ 2,29 miliar. Penurunan sebagian besar dikarenakan turunnya penjualan baja ke pasar lokal yang memang merupakan kontributor utama pendapatan perusahaan. Penjualan lokal tercatat US$ 1,72 miliar, turun dari US$ 1,85 miliar di 2012. Sementara penjualan ekspor naik 26,5% menjadi US$ 34,82 juta.

Harga penjualan hot rolled coil (HRC)  turun hampir 15% ke US$666 per ton. Untuk memitigasi ini, perusahaan mendorong penjualannya menjadi 2,37 juta ton atau naik 3% dibandingkan 2,31 juta ton di 2012.

Penurunan pendapatan yang 9% ini sayangnya diiringi oleh penurunan beban pokok yang hanya 8,1%, sehingga laba kotor tertekan sampai 22% menjadi US$ 95,62 juta.

Penurunan pendapatan ditambah dengan kerugian entitas asosiasi sebesar US$ 12,29 juta, lebih tinggi dari tahun 2012 sebesar US$ 5,43 juta, makin menekan laba rugi perusahaan. Entitas asosiasi yang berkontribusi paling besar atas kerugian ini adalah PT Krakatau Posco yang memang belum beroperasi. Baru pada 22 Januari 2014, PT Krakatau Posco mengirim pelat baja perdana ke konsumen pertama, yaitu PT Sapta Sumber Lancar dan PT Intisumber Bajasakti sebesar 50 ton.

Total aset Krakatau turun 7% menjadi US$ 2,38 miliar dengan aset lancar sebesar US$ 1,10 miliar. Posisi kasnya di US$ 190,23 juta, dengan piutang US$ 276,17 juta. Utang jangka pendek cukup tinggi di US$ 1,14 miliar sehingga rasio lancarnya di bawah 1.

AFN melihat posisi neraca Krakatau Steel perlu diwaspadai, terutama di dalam kondisi ketat likuiditas. Rasio lancar di bawah 1, dengan rasio laba bersih sebelum pajak dan bunga dibagi beban keuangannya juga di bawah 1. Ini menunjukkan bahwa Krakatau Steel perlu waktu dalam pembayaran kewajibannya. 

Positifnya, perusahaan pada tahun 2013 telah menurunkan rata-rata hari piutang, utang usaha, dan persediaan. Ini mengurangi tekanan pada perputaran aset dan arus kas perusahaan.

No comments:

Post a Comment