Monday, July 21, 2014

IHSG Positif Menjelang Pengumuman Resmi KPU, Likuiditas Terbatas

Jakarta, 21 Juli 2014 – Menjelang pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas pemenang pemilihan presiden yang berlangsung tanggal 9 Juli yang lalu, indeks bergerak dengan penuh percaya diri walaupun dengan likuiditas yang melemah. Besok (22/7), yaitu hari-H pengumuman, diperkirakan indeks akan bergerak flat dengan likuiditas yang sangat rendah sampai dengan pengumuman resmi KPU.

Kepercayaan pasar terhadap kemenangan pasangan Jokowi-JK sudah makin terbaca. Berbagai upaya pengawalan relawan atas hasil pemilihan, pernyataan keras Kepala Kepolisian RI (Kapolri), serta undangan SBY kepada kedua calon presiden merupakan sinyal yang positif bagi pasar bahwa damai adalah suatu komitmen politik dari Indonesia.

Perdamaian adalah syarat utama yang diminta oleh pasar terutama investor asing. Kemudian pasar juga memiliki sentimen positif bila pemenangnya adalah Jokowi-JK. Dalam survei yang dilakukan oleh Deutsche Bank Verdana Indonesia terlihat jelas bagaimana posisi investor. Bila Jokowi-JK menang, sekitar 74% investor akan melakukan aksi beli dan 6% akan melakukan aksi jual. Sebaliknya bila Prabowo-Hatta menang, sekitar 56% akan melakukan aksi jual dan 13% akan melakukan aksi beli.

Apabila Jokowi-JK menang maka diperkirakan bahwa sampai dengan hari Jumat menjelang Lebaran, indeks akan terus positif dengan likuiditas tinggi kemudian diakhiri dengan pelemahan karena aksi profit taking. Bila sebaliknya yang menang, maka indeks akan turun dengan cepat karena sentimen negatif kepada pasangan Prabowo-Hatta.

Pasar memiliki sentimen positif kepada Jokowi – JK karena beberapa hal. Pertama, pasangan ini dinilai pro bisnis, hal mana yang jelas terlihat dari sejarah Jokowi sebagai pengusaha dan JK ketika menjabat wakil presiden. Kedua, pasangan ini dinilai jujur dan memiliki integritas sehingga akan mengurangi ekonomi biaya tinggi di Indonesia. Ketiga, pasangan ini akan fokus kepada infrastruktur di semua wilayah di Indonesia sehingga banyak daerah yang akan mengalami peningkatan ekonomi dan daya beli. Ini membuka peluang pasar bagi banyak perusahaan, lokal dan asing.


Sebaliknya pasar meragukan pertumbuhan yang akan dihasilkan oleh pasangan Prabowo-Hatta karena beberapa hal. Pertama karena kinerja Hatta ketika menjabat menteri di berbagai bidang tidak dapat dikatakan cemerlang. Kedua, karena pendekatan militer yang diyakini akan digunakan oleh Prabowo di dalam menghadapi berbagai masalah. Hal ini akan mengurangi kondisi damai yang diinginkan oleh para pengusaha. Ketiga, karena tingginya negosiasi politik yang berada di belakang pasangan ini menimbulkan kekuatiran kebijakan yang dihasilkan akan menjadi kurang tegas dan kurang solid. 

No comments:

Post a Comment