Jakarta, 20 Agustus 2014 – PT Express Transindo Utama, Tbk
(TAXI) mencatatkan kinerja yang terbaik dibandingkan peersnya sesama emiten di
bidang transportasi darat bagi konsumen. Express, yang kini memiliki layanan
limousine, Tiara, dan bis, selain taxi, memiliki pertumbuhan pendapatan
tertinggi, marjin EBITDA dan marjin laba bersih serta imbal hasil atas ekuitas
(ROE) terbaik serta kapitalisasi pasar terbesar. Akan tetapi harganya pun sudah
cukup di atas rentang rata-rata lainnya.
Express mencatatkan pertumbuhan
pendapatan 23,4% menjadi Rp 408,98 miliar, dan menghasilkan laba bersih Rp
79,10 miliar atau Rp 36,87/ saham pada periode Januari – Juni 2014 ini. Marjin
laba bersihnya tercatat 19,3% sementara marjin EBITDAnya 52,5%. Imbal hasil
atas ekuitasnya (ROE) juga tertinggi di 18,1%.
Sementara itu kasnya adalah yang
paling tinggi di antara emiten transportasi darat yaitu Rp 1,05 triliun dengan
total aset Rp 2,96 triliun. Utang jangka panjangnya tercatat Rp 1,66 triliun
atau 0,56 kali dari total aset perusahaan.
Sementara itu PT Cipaganti Citra
Graha, Tbk (CPGT) yang pemilik induknya baru saja mendapatkan pengesahan damai
dari krediturnya, mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih akibat
banjir yang sempat terjadi di Jakarta telah menghambat kelancaran rute
Jakarta-Bandung yang menjadi andalannya.
Tapi di luar dari penurunan itu, sebenarnya
perusahaan yang memperoleh Top Brand Award ini mencatatkan kinerja
profitabilitas yang hanya kalah dari Express. Marjin EBITDAnya 46%, sementara
imbal hasil atas ekuitasnya (ROE) 8,2%, kedua tertinggi dibandingkan peersnya.
Terlebih lagi, harga sahamnya belum termasuk tinggi dilihat dari rasio harga
atas laba (PER) dan rasio harga atas nilai buku (PBV).
Transportasi darat adalah industri
yang bertumbuh sesuai dengan perkembangan ekonomi di berbagai di daerah di
Jawa, khususnya ketika proyek-proyek infrastruktur selesai dibangun. Akan
tetapi transportasi darat juga memiliki kendalanya sendiri-sendiri karena rute
yang dilayani perlu mendapatkan ijin, yang sering kali prosesnya tidak mudah.
Sementara rute-rute yang panjang
tidak mungkin dilayani oleh transportasi darat karena transportasi udara
lama-lama menjual paketnya dengan makin ekonomis. Apalagi infrastruktur kereta
api juga makin lama makin memberikan layanan yang bersahabat secara biaya
maupun kenyamanan.
No comments:
Post a Comment