Showing posts with label Abba. Show all posts
Showing posts with label Abba. Show all posts

Monday, August 11, 2014

Pendapatan Iklan Naik Terdorong Pemilu, Potensi Iklan Internet Tinggi



Jakarta, 12 Agustus 2014 – Pemilihan legislatif dan pemilihan presiden telah mendongkrak kinerja dan pendapatan iklan emiten-emiten terkait dengan industri iklan nasional. Padahal biaya iklan di sebagian besar perusahaan-perusahaan barang-barang konsumen (consumer goods) turun dibandingkan periode sebelumnya. Analisis Ascend juga menunjukkan bahwa iklan di internet memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.

Kelima emiten terkait dengan iklan menunjukkan pertumbuhan di semester I- 2014. Pertumbuhan tertinggi diperoleh PT Visi Media Asia, Tbk (VIVA) dengan tingkat kenaikan 46,7% menjadi lebih dari Rp 1 triliun. Kenaikan ini didorong oleh kenaikan pendapatan dari iklan. Laba bersihnya juga berlipat ganda.

Pertumbuhan VIVA selama 2 tahun berturut-turut, yaitu 46,7% pada tahun ini dan 32,22% pada tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa iklan di internet memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
Saham PT Surya Citra Media, Tbk (SCMA)

Kenaikan tinggi juga dialami oleh emiten yang memiliki ijin pertelevisian, yaitu PT Surya Citra Media, Tbk (SCMA) dan PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk (EMTK) sebesar masing-masing 19,2% dan 18,3%.

Sementara itu emiten-emiten yang menyediakan jasa konsultasi desain dan penempatan seperti PT Mahaka Media, Tbk (ABBA) dan PT Fortune Indonesia, Tbk (FORU) mengalami penurunan laba bersih cukup signifikan walaupun pendapatan mereka meningkat.

Mahaka Media masih melaporkan laba bersih walaupun turun 81,9% karena kenaikan beban umum dan administrasi dan beban bunga. Beban umum dan administrasi yang naik paling besar adalah beban gaji dan tunjangan karyawan, transportasi dan telekomunikasi, serta honorarium tenaga ahli.

Saham PT Fortune Indonesia, Tbk (FORU)
Fortune Indonesia walaupun melaporkan kenaikan pendapatan lebih tinggi daripada Mahaka Media, tetapi sudah mencatatkan kerugian Rp 3,53 miliar. Kerugian tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan beban bunga dan rugi selisih kurs.

Kenaikan pendapatan ini disebabkan oleh kenaikan iklan politik dalam masa persiapan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, karena beberapa emiten besar mencatatkan biaya iklan yang turun. PT Bentoel Internasional Investama, Tbk (RMBA), penghasil rokok, misalnya, mencatatkan beban iklan yang turun 17% menjadi hanya Rp 607,34 miliar. PT Mayora Indah, Tbk (MYOR), manufaktur makanan dan minuman, menurunkan biaya iklannya sampai 22% menjadi hanya Rp 436,52 miliar.


Dugaan ini juga dibenarkan Sigi Kaca Pariwara, perusahaan pengolahan data pengelola situs Adstensity.com, yang menyebutkan bahwa untuk pemilihan presiden saja, kedua calon menghabiskan sekitar Rp 186 miliar untuk iklan kampanye. Sementara iklan kampanye pemilihan legislatif lalu mencapai Rp 340 miliar. Jumlah ini hanya memperhitungkan 13 stasiun TV nasional, belum termasuk iklan di dunia maya. 

Wednesday, October 16, 2013

Thohir Beli Inter Milan, Saham ABBA Bergerak Sedikit

Jakarta, 16 Oktober 2013 - Pengusaha Erick Tohir membeli 70% saham Inter Milan dari Massimo Moratti. Hal ini sempat berimbas positif kepada saham salah satu perusahaan miliknya, PT Mahaka Media Tbk (ABBA) walaupun tanpa likuiditas. Secara fundamental, kinerja perusahaan ini fluktuatif dan sulit untuk diprediksi.

Inter Milan, salah satu klub sepakbola ternama di Italia dijual ke Erick Thohir dengan nilai €250 juta atau ekuivalen US$  340 juta. Nilai klub ini sendiri diestimasi US$ 480 juta, sementara Forbes mengestimasi nilai wajarnya adalah US$ 401 juta. Inter Milan masuk peringkat 14 dalam penilaian klub sepakbola bernilai tertinggi di dunia, dimana peringkat pertama dan keduanya dipegang oleh Real Madrid dan Manchester United.

Pada klub ini Thohir secara efektif akan mengontrol 35%, sementara Moratti 30%. Sisanya dibagi dua antara Rosan Roselani dan Handy Soetedjo sebagai partner. Thohir  kini telah memiliki portofolio klub olahraga internasional yang mencakup NBA Philadelphia 76ers dan MLS team D.C. United.

Di media internasional, pembelian ini dianggap sebagai berkat sekaligus kutuk. Banyak spekulasi yang muncul tentang apakah Thohir memiliki ‘ambisi dan semangat’ yang tinggi yang dapat menuntun tim kepada kesuksesan yang lebih besar lagi. Namun yang pasti, uang bukan menjadi masalah lagi, demikian menurut harian olahraga Italia, Gazzetta dello Sport.

Pembelian spektakuler ini sempat mengangkat saham Thohir, ABBA, yang dalam sehari sempat naik 10% ke Rp 93. Namun karena kurangnya fundamental maupun likuiditas, ABBA kembali turun ke level Rp 91 di hari berikutnya.

Kinerja Mahaka Media sendiri yang mayoritas bisnisnya bergerak di media, bisa dibilang kurang dapat diprediksi karena banyaknya faktor-faktor yang menyebabkan fluktuasi, baik di top line (pendapatan) maupun bottom line (laba).

Mahaka Media saat ini membawahi 16 unit usaha termasuk surat kabar, majalah, penerbit buku, televisi, radio, media luar ruang, animasi, teater 4D, serta media digital. Termasuk di dalam portofolio tersebut adalah Republika, Golf Digest Indonesia, JakTV, JakFM dan Mahaka Advertising. Penerbit di bawah Mahaka Media juga telah menerbitkan buku-buku popular seperti Ayat-ayat Cinta yang juga telah difilmkan di bawah Mahaka Media.


Dengan aset Rp 444,77 miliar dan ekuitas Rp 120,94 miliar, Mahaka Media memiliki kapitalisasi pasar sebesar sekitar Rp 250 miliar. Terlihat dari grafik di atas , Mahaka Media memiliki pendapatan yang cukup stabil walaupun laba bersih dan arus kas operasionalnya fluktuatif. Ini disebabkan oleh model bisnis media yang mengandalkan pada ada tidaknya iklan, serta kekuatan ekonomi Indonesia yang menentukan bagaimana perusahaan membuat keputusan tentang pembelanjaan iklannya.