Jakarta, 24 Juli 2013 - Indomobil Sukses Internasional, Tbk (IMAS) setelah diakuisisi oleh Gallant Venture Ltd, sebuah perusahaan Singapura, melanjutkan aksi konsolidasi internalnya. PT Wahana Inti Selaras, anak perusahaan yang dimiliki sebesar 100%, telah membeli PT Indo Traktor Utama (INTRAMA) dari PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL), yang juga adalah anak perusahaan dengan kepemilikan 99,99%. Transaksi ini merupakan transaksi afiliasi.
Harga dari transaksi ini adalah Rp 6,15 miliar, yaitu sesuai dengan jumlah nominal saham tersebut. Struktur kepemilikan lama dan baru dapat dilihat dari bagan di bawah ini:
Sebelumnya IMAS juga pernah melakukan transaksi afiliasi pada Februari 2013, dimana PT Garuda Mataram Motor melakukan peningkatan modal terhadap PT Wangsa Indra Permana (WIP) yang sahamnya sudah dimiliki oleh IMAS dan IMGSL.
IMGSL pada 9 Mei 2012 telah mendapatkan penambahan modal sebesar Rp 157 miliar untuk melakukan penambahan modal di beberapa anak perusahaannya.
Sebelumnya perusahaan diberitakan telah menggunakan Rp326 miliar untuk belanja modal pada kuartal I/2013 guna menambah jaringan penjualan dan membeli armada baru untuk bisnis penyewaan kendaraan.
Perusahaan juga telah mendirikan perusahaan patungan dengan peritel onderdil otomotif asal Jepang Autobacs Seven guna memperkuat pasar aksesori dan onderdil otomotif. Melalui anak usahanya PT Central Sole Agency, Indomobil mendirikan PT Autobacs Indomobil Indonesia dengan kepemilikan saham perseroan sebesar 51% dan Autobacs sebesar 49%.
AFN memprediksi bahwa transaksi-transaksi afiliasi ini akan mengerucut ke sebuah strategi exit oleh perusahaan seperti spin off dari IMGSL. Perpindahan INTRAMA dari IMGSL membuat IMGSL hanya menaungi perusahaan distribusi kendaraan-kendaraan komersial. Bila benar demikian, maka kemungkinan beberapa transaksi afiliasi akan kembali dilakukan terhadap PT Indomatsumoto Press & Dies Industry dan PT Marvia Multi Trada yang bergerak di pabrikasi.
Apabila sungguh dilakukan, maka nilai tambah perusahaan akan makin besar, terutama kalau mendapatkan partner strategis dan dana yang dihasilkan dapat dikelola dengan ROE yang sama dengan IMGSL.
Showing posts with label IMAS. Show all posts
Showing posts with label IMAS. Show all posts
Tuesday, July 23, 2013
Sunday, June 23, 2013
Tender Offer Indomobil di tengah Kebangkitannya
Gallant merupakan perusahaan investor berkantor pusat di Singapura dengan fokus pertumbuhan ekonomi kawasan regional. Total aset yang dikelolanya sebesar S$ 1,63 juta dengan pendapatan tahun 2012 mencapai S$ 203.229. Gallant membeli 1,45 miliar saham IMAS atau 52,35% dari seluruh saham pada tanggal 13 Desember 2012 (CSPA) dan efektif tanggal 2 Mei 2013 dengan harga Rp 5.420,-/ saham. Karenanya Gallant terkena kewajiban melakukan tender offer.
Harga IMAS terlihat naik selama seminggu ke belakang menuju angka tender offer merefleksikan antisipasi pasar terhadap tender offer ini.
AFN melihat adanya sisi positif investor untuk TIDAK melakukan tender offer atau dalam kata lain, HOLD kepemilikan atas IMAS:
1. All New Grand Livina berpotensi untuk menjadi motor kebangkitan IMAS. Diperkirakan dengan merek Livina, IMAS dapat mendorong pertumbuhan ke depannya terutama dengan makin kuatnya pangsa pasar yang dikuasai. Selama ini Grand Livina menyumbangkan 50% penjualan Nissan, merek andalan Indomobil.
2. Beberapa analis di perusahaan sekuritas seperti Nomura, Deutsche Bank, dan Mandiri Sekuritas merekomendasikan buy dengan harga lebih dari Rp 6.000,-/saham, menunjukkan confidence pasar institusi terhadap saham ini.
3. IMAS menunjukkan pertumbuhan pendapatan dan laba kotor yang konsisten, walaupun laba bersih turun di tahun 2012 karena harga pokok penjualan dan beban keuangan yang meningkat. Pertumbuhan ini memberikan konfirmasi terhadap makin tingginya penguasaan pasar IMAS di Indonesia.
Akan tetapi AFN juga melihat risiko ke depannya yaitu bahwa Gallant memiliki portofolio hanya di Indonesia yaitu Batam dan Bintan. Gallant juga mencatat pendapatan terbesarnya, 54%, dari segmen bisnis utilitas (penyedia utilitas untuk Batamindo Industrial Park, Bintan Industrial Estate dan Bintan Resorts), dan 44% lainnya dari kawasan Industri dan resort di kedua area tersebut. Gallant belum terbukti memiliki kompetensi stratejik yang dapat membantu IMAS pada penguasaan pasar otomotifnya. Gallant bahkan berpotensi menggunakan IMAS sebagai cashcownya mengingat arus kas operasional maupun arus kas bersihnya negatif di tahun 2012.
Subscribe to:
Posts (Atom)