Thursday, July 11, 2013

Duta Anggada Rencanakan Obligasi Rp 1 T

Duta Anggada Realty, Tbk (DART) merencanakan menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp 1 triliun untuk refinancing dan ekspansi perusahaan. Ruang untuk leverage DART masih cukup besar, dan DART sedang berada pada fase pertumbuhan yang menarik dan memang membutuhkan pembiayaan.

Rencananya obligasi tersebut akan diterbitkan dalam 2 tahap. Tahap pertama senilai Rp 600 miliar akan digunakan untuk refinancing utang perusahaan. Tahap kedua, senilai Rp 400 miliar akan digunakan untuk membiayai ekspansi perusahaan.

Refinancing utang akan dilakukan atas utang bank perusahaan kepada Bank International Indonesia (BII) sebesar 564 miliar, Bank Victoria sebesar Rp 19 miliar, serta kepada Bank Panin sebesar US$ 60 juta. Total utang bank perusahaan sendiri mencapai Rp 1,12 triliun per tanggal 31 Maret 2013.


Ekspansi perusahaan akan digunakan untuk pembiayaan 5 mega proyek perusahaan berupa perkantoran, apartemen, dan hotel. Kelima megaproyek itu adalah (a) 1@Cik Di Tiro dengan luas 17.250m2 berupa Low rise exclusive apartment; (b) Citilofts Gajah Mada berupa High Rise Residential & Office Building seluas 104.300m2; (c) Icon Tower, High Rise Commercial Office Building seluas 135,368m2; (d) Park Center Pulomas, dan (e) La Maison Barito.Tahun ini, DART menganggarkan belanja modal sebesar Rp 600-700 miliar.

AFN merekomendasikan pembelian obligasi ini karena:
1. Perusahaan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan seiring dengan majunya industri properti di Indonesia. Pertumbuhan penjualan tahun 2012 mencapai 102% diikuti dengan pertumbuhan laba 182%. Di kuartal I-2013 pertumbuhan terjadi lagi pada tingkat 175% pada penjualan dan 13x lipat pada laba yang disebabkan karena backlog yang terjadi di 2012

2. Rasio-rasio likuiditas DART masih tinggi memberikan keleluasaan dan keamanan pembayaran bagi investor. Rasio lancar 1,13x, sementara rasio utang terhadap ekuitas masih 0,49x.Rasio laba sebelum biaya keuangan dana pajak terhadap biaya keuangan masih tinggi di level 6x. 

Akan tetapi AFN perlu mengingatkan perusahaan untuk mewaspadai posisi kas dan arus kas. Posisi kas DART pada level Rp 31,77 miliar pada kuartal I  masih sangat kecil dibandingkan utang jangka pendeknya yang berjumlah Rp 732,14 miliar. Sementara arus kas dari operasinya hanya sekitar Rp 90 miliar di tahun 2012 dan bahkan negatif di kuartal I-2013.Perusahaan perlu mengoptimalkan strategi-strategi pelunasan dan pencatatan piutang yang lebih baik.


No comments:

Post a Comment