Thursday, January 23, 2014

Transaksi Trimegah Ramai Setelah Informasi Buyback



Jakarta, 24 Januari 2014 – PT Trimegah Securities, Tbk (TRIM) menginformasikan akan melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya di pasar sebanyak-banyaknya Rp 40 miliar untuk 710,93 juta lembar saham. Ini dilakukan untuk memberikan sinyal pada pasar bahwa harga TRIM sudah jauh di bawah harga pasarnya.
 
Saham Trimegah sudah terdiskon lebih dari 60% dibandingkan harga tertingginya di awal 2013, Rp 145 menjadi hanya Rp 55. Padahal Trimegah mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih yang positif pada tahun ini pada laporan keuangan triwulan III. Akan tetapi rasio harga atas laba bersih per saham (PER) memang masih sangat tinggi yaitu 641 kali karena laba bersih per saham hanya Rp 0,08.

Dampak pembelian saham ini adalah laba bersih per saham akan meningkat dan meningkatnya imbal hasil atas ekuitas (ROE), serta memberikan potensi keuntungan kepada perusahaan apabila tahun ini perusahaan mampu untuk memperbaiki laba menjadi sebelum 2012.

Pembelian kembali akan berlangsung selama 3 bulan, dari tanggal 27 Januari sampai 26 April 2014.

Dana pembelian kembali ini akan berasal dari saldo laba perusahaan yang sampai September 2013 berjumlah Rp 70,43 miliar. Posisi kas perusahaan sendiri cukup besar yaitu Rp 186,53 miliar.

Saham yang telah dibeli kembali dapat dialokasikan kepada manajemen dan karyawan perusahaan sebagai Saham Insentif. Pengalokasian ini akan dilakukan secara bertahap sampai berakhirnya batas waktu saham dalam Treasury Stock, yaitu 3 bulan setelah pelaksanaan buyback.

Saat ini jumlah saham Trimegah yang beredar di pasar adalah 669,3 juta lembar. Jadi pembelian kembali ini berpotensi menyerap seluruh saham publik yang beredar di masyarakat, meninggalkan saham-saham yang dimiliki oleh pemegang mayoritas perusahaan.

Hari ini, setelah keterbukaan informasi, saham TRIM diperdagangkan sebanyak 4,72 juta lembar, tapi harganya hanya terangkat 2% menjadi Rp 57.

Sekilas tentang Perusahaan
Trimegah adalah perusahaan sekuritas yang pendapatan usahanya terdiri atas dari jasa perantara perdagangan efek dan penjaminan emisi efek (45%) serta manajemen investasi (55%). Sampai dengan triwulan III kemarin, pendapatan usaha Trimegah tercatat Rp 136,1 miliar, meningkat 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Trimegah sangat rentan terhadap kerugian penurunan nilai aset keuangan, sebagaimana ditunjukkan pada kerugian yang dicatat pada tahun kemarin. Marjin laba bersih Trimegah tahun ini pun walaupun positif tapi masih sangat kecil yaitu 1,5%. Arus kas dari aktivitas operasional selama 2 tahun terakhir ini pun negatif. Kas Trimegah ditopang oleh penjualan aset tetap dan penerimaan utang bank.  

No comments:

Post a Comment