Wednesday, March 19, 2014

Laba Bersih Bukopin Naik, Kualitas Aset Membaik



Jakarta, 19 Maret 2014 – Laba bersih PT Bank Bukopin, Tbk selama tahun 2013 naik hingga 11,38%  menjadi sebesar Rp 929, 71 miliar. Kenaikan laba bersih ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan operasional yang naik signifikan serta penurunan beban operasional.

Laba bersih Bank Bukopin selama tahun 2013 naik hingga 11,38% menjadi sebesar Rp 929, 71 miliar selama tahun 2013 atau menguat jika dibandingkan dengan tahun 2012 lalu yang tercatat sebesar Rp 830,49 miliar.

Tercatat pendapatan operasional mengalami peningkatan  hingga 18,37% selama 2013 menjadi sebesar Rp 785,70 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 663,75 miliar. Pendapatan operasional ini tumbuh didorong oleh kenaikan dari perolehan pendapatan provisi yang naik 9,37% menjadi sebesar Rp 548,30 miliar selama tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 lalu yang sebesar Rp 501,32 miliar.

Beban operasional juga berhasil ditekan lebih efisien dan mencatatkan penurunan sebesar 0,18% selama tahun 2013 sehingga menunjukkan setiap aset yang dimiliki Bank Bukopin semakin produktif.

Sementara itu pendapatan bunga bersih yang merupakan salah satu komponen pendorong laba, justru tertekan seiring dengan meningkatnya beban bunga (cost of fund) akibat menipisnya likuiditas di pasar perbankan.

Pendapatan bunga bersih Bank Bukopin tercatat tertekan sebesar 0,73% menjadi Rp 2,44 triliun dibandingkan dengan tahun 2012 lalu yang tercatat sebesar Rp 2,46 triliun. Padahal pendapatan bunga justru masih menunjukkan pertumbuhan hingga 16,07% menjadi sebesar Rp 5,95 triliun pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 lalu sebesar Rp 5,17 triliun.

Namun karena beban bunga mengalami kenaikan maka pendapatan bunga bersih tertekan. Tercatat beban bunga (cost of fund) naik sebesar 31,58% selama tahun 2013 menjadi sebesar Rp 3,51 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,66 triliun. Kenaikan beban bunga ini seiring perebutan likuiditas di passar sehingga untuk menyerap dana pihak ketiga Bank Bukopin akhirnya menanggung bunga yang lebih tinggi.
 
Kualitas Aset Membaik
Aset produktif Bank Bukopin tercatat mengalami pertumbuhan hingga 4,45% menjadi sebesar Rp. 62,68 triliun  selama tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 lalu yang tercatat sebesar Rp 60,01 triliun.

Dari aset produktif ini, tercatat kredit yang disalurkan meningkat 6,42% menjadi Rp 48,45 triliun dan diiringi dengan penurunan non performing loan (NPL) gross menjadi sebesar 2,26% selama 2013 atau jika dibandingkan dengan tahun 2012 lalu sebesar 2,66%, sedangkan NPL netto sebesar 1,51% dibanding sebelumnya pada 1,56%.

Penurunan NPL tersebut mengindikasikan kualitas kredit semakin terjaga dan potensi kerugian dari penghapus bukuan kredit lebih kecil.
Secara nominal, kredit Bank Bukopin masih didominasi oleh kredit UKM dan kredit komersial yang tercatat masing-masing senilai Rp 19,05 triliun dan Rp 15,50 triliun. Sementara itu, kredit dari Bulog tercatat turun hingga 54,66% menjadi sebesar Rp 3,78 triliun dibandingkan dengan tahun 2012 lalu sebesar Rp 8,34 triliun.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) yang berasal dari tabungan dan giro (CASA) tumbuh moderat sebesar 5,06% menjadi sebesar Rp 23,25 triliun selama tahun 2013 atau lebih tinggi juka dibandingkan dengan tahun 2012 lalu yang tercatat sebesar Rp 22,13 triliun.

No comments:

Post a Comment