Wednesday, March 19, 2014

Trisula International Catatkan Pertumbuhan



Jakarta, 20 Maret 2014 – PT Trisula International, Tbk (TRIS), perusahaan ritel tekstil dengan merek JOBB dan Jack Nicklaus, mencatatkan pertumbuhan pendapatan 20% dan pertumbuhan laba bersih 36%. Kenaikan pendapatan ini didorong oleh semua segmen penjualan. Sementara kenaikan laba bersih disumbangkan oleh keuntungan selisih kurs.

 Pendapatan perusahaan naik 20% menjadi Rp 670,29 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, Rp 558,89 miliar. Pendapatan ekspor naik 13,3% menjadi Rp 533,68 miliar dari Rp 470,88 miliar. Penjualan lokal naik 55,22% menjadi Rp 136,61 miliar dari Rp 88,01 miliar. Pertumbuhan penjualan lokal tertinggi berasal dari strategi non konsinyasi.

Penjualan yang lebih dari 10% mencantumkan satu nama baru, yaitu Pacific Brands, yang menyumbang 14% dari total pendapatan perusahaan. Sementara Wisco Australia Pty menurunkan pembeliannya menjadi hanya 7% dibandingkan tahun kemarin yang mencapai 17%.

Kenaikan pendapatan hanya mendorong  kenaikan laba sebelum pajak dan bunga 7% ke Rp 68,24 miliar karena kenaikan beban penjualan yang cukup tinggi mencapai 68,82% ke Rp 60,39 miliar dari sebelumnya Rp 35,77 miliar. Kenaikan besar ini karena biaya operasional gerai perusahaan dan gaji serta tunjangan yang menjadi konsekuensi dari peningkatan jumlah gerai.

Tercatat 47 gerai baru terutama di Jabodetabek yang mencapai 172 gerai. Ada pula penambahan 4 buah gerai di Bali dan 5 gerai di Kalimantan yang sebelumnya tidak ada. Sementara terjadi penutupan gerai di Indonesia Timur sampai 9 gerai.
 
Di tahun 2013, Trisula lebih aktif dan meningkatkan penggunaan Social Media seperti Facebook, Twitter dsbnya dalam meningkatkan promosi merek-merek yang diperdagangkan.

Sementara laba bersih naik sampai 36% menjadi Rp 32,17 miliar dari sebelumnya Rp 23,72 miliar didorong oleh keuntungan atas selisih kurs yang sampai Rp 4,90 miliar dari sebelumnya Rp 1,14 miliar. Marjin laba bersih tercatat naik jadi 4,8% dari 4,2%, sementara rasio imbal hasil atas ekuitas (ROE) naik jadi 15,1% dari sebelumnya 12,5%.

Arus kas perusahaan perusahaan meningkat tinggi sampai 522% menjadi Rp 22,94 miliar dari Rp 3,69 miliar karena tingginya penerimaan dari pelanggan dan lebih kecilnya peningkatan pembayaran untuk pemasok. Kas untuk investasi keluar sebesar Rp 29,83 miliar untuk bangunan pabrik. 

No comments:

Post a Comment